Berita Kediri
Sambut Bandara dan Jalan Tol, Kota Kediri Kembangkan Kampung Keren, Ada di 10 Kelurahan
Menyambut pembangunan Bandara Internasional Kediri dan jalan tol, Kota Kediri telah menyiapkan Kampung Keren di 10 kelurahan.
Penulis: Didik Mashudi | Editor: Januar
Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Didik Mashudi
TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Menyambut pembangunan Bandara Internasional Kediri dan jalan tol, Kota Kediri telah menyiapkan Kampung Keren di 10 kelurahan.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengarahkan pemanfaatan Progam Pemberdayaan Masyarakat (Prodamas) Plus untuk mendukung Kampung Keren.
Prodamas Plus merupakan progam pemberian anggaran Rp 100 juta setiap RT setiap tahun.
Sementara Program Kampung Keren merupakan upaya menggali unggulan di setiap kampung untuk meningkatkan perekonomian warga.
Walikota menyampaikan, pada 2023 hingga 2024 pembangunan Bandara Internasional Kediri dan jalan tol bakal selesai dibangun.
Pembangunan ini akan memberikan multiplier effect memberikan peluang ekonomi bagi masyarakat Kota Kediri khususnya dan semua pihak yang ingin membangun usaha di Kota Kediri.
"Pasti nanti akan ada keramaian di Kota Kediri. Masyarakat harus bisa mengambil peluang dari keramaian itu. Harus bisa berkolaborasi dengan membangun Kampung Keren dan kawasan yang layak dikunjungi," ungkap Abdullah Abu Bakar pada kegiatan Kopi Tahu dialog langsung dengan masyarakat, Jumat (16/9/2022) malam.
Langkah strategis pertama telah dimulai dengan membuat Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Central Business District (RTBL CBD).
Baca juga: Wujudkan Jaringan Listrik, Mas Dhito Disambut Hangat Warga Terdampak Bandara Kediri
Ada 10 kelurahan yang akan menjadi pilot project progam Kampung Keren. Di antaranya, Kelurahan Setonopande, Jagalan dan Kemasan.
Total akan ada 178 RT yang terlibat dengan potensi anggaran infrastruktur Rp 5,3 miliar hingga Rp 7,1 miliar.
"Tinggal menghidupkan Kampung-Kampung Keren Kelurahan Setonopande, Jagalan dan Kemasan ini keunikan yang bisa ditonjolkan. Intinya kita harus sediakan hal-hal menarik untuk orang yang datang ke Kota Kediri karena nanti kota ini akan ramai," ungkapnya.
Seperti Kelurahan Kemasan telah meluncurkan Kampung Pecut sejak 2019. Dipilihnya unggulan Kampung Pecut karena ada kelompok masyarakat yang membuat kerajinan pecut Samandiman.
Ketua Kelompok Sadar Wisata Kelurahan Kemasan, Hadiyanto menjelaskan, Kampung Pecut dibuat karena Kelurahan Kemasan memiliki potensi dengan adanya tokoh pecut, paguyuban pecut, dan perajin pecut.
Ada beberapa infastruktur Kampung Pecut yang dibangun dari Prodamas Plus. Seperti pembangunan gapura pintu masuk Kampung Pecut, kursi taman untuk wisatawan dan 37 lampu pecut.
"Alhamdulillah dampak ekonominya bisa kita rasakan. Terbaru kita dapat pesanan pembuatan pecut dari Star Vision dan insyaallah pada 21 September nanti akan ada shooting film di Kampung Pecut. Semoga semakin banyak orang yang berkunjung ke sini," kata Hadiyanto.
Sementara Kampung Jagalan menggunakan Prodamas Plus untuk membangun sarana wisata religi. Warga merenovasi makam Gunung Sari secara bertahap.
Renovasi makam ini dari Prodamas dan swadaya masyarakat. Setelah ada renovasi banyak orang yang berkunjung. Biasanya sebelum ke makam Mbah Wasil di Setonogedong mampir dulu ke Mbah Gunung Sari.
"Harapannya dampak ekonomi masyarakat akan semakin besar dengan adanya keramaian di Kelurahan Jagalan," kata Muhamad Taufik, juru kunci makam Gunung Sari.
Sedangkan Kelurahan Setonopande menggunakan anggaran Prodamas untuk mengembangkan usaha di bidang seni. Perencanaan sudah dilakukan sejak 2015 dan pelaksanaannya berlanjut meski ganti pengurus.
Tri perwakilan RT dari Kelurahan Setonopande menjelaskan, pada tahun pertama, Prodamas membiayai pengadaan panggung. Tahun berikutnya bisa menampilkan Wayang Rupa.
Di Kelurahan Setonopande, anggaran Prodamas juga dimanfaatkan untuk memajukan kesenian dan mendirikan usaha bersama.
Dana Prodamas memfasilitasi pengadaan panggung, selanjutnya pengadaan instrumen gamelan, alat kesenian, dan sound system. Hasilnya sekarang bisa menampilkan Wayang Rupa.
"Dalang dan pengiringnya ini dari warga RT sendiri. Kami bisa menampilkan kesenian yang kita buat. Manfaat Prodamas ini bisa kami rasakan," jelasnya.
Selain untuk kesenian, warga Kelurahan Setonopande menggunakan Prodamas Plus untuk membuat pelatihan sangkar burung.
Mengingat potensi Kelurahan Setonopande memiliki pasar burung sehingga butuh suplai sangkar burung. Dari pelatihan lahirlah Kelompok Usaha Bersama (KUBE) yang digawangi Karang Taruna.
"Sekarang pemuda-pemuda di Kelurahan Setonopande sudah berkurang yang nganggur. Saat kita sharing di Karang Taruna Jatim banyak yang iri dengan Kota Kediri karena kepemudaan bisa tercover dengan baik," kata Eko, perwakilan Karang Taruna.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com