Berita Blitar
Siasat Busuk Pria Blitar Akali Polisi, Tas Pancing Dipakai untuk Sembunyikan Barang Haram
Dan, di dalam tasnya itu bukan hanya berisi peralatan memancing namun juga ditemukan pil dobel L sebanyak 111 butir
Penulis: Imam Taufiq | Editor: Januar
Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Imam Taufiq
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Kalau ada orang menenteng tas pancing di jalan, siapa pun yang melihatnya pasti akan mengira kalau ia akan berangkat memancing.
Apalagi, orang itu sudah berada di atas jembatan, maka ia sudah bisa dipastikan kalau tinggal melempar kailnya saja ke sungai yang ada di bawahnya.
Namun tidak demikian, dengan Rian (19), remaja asal Desa Sawentar, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar ini. Sebab, saat ditangkap petugas, Senin (19/9/2022) malam,ia juga membawa tas pancing, bahkan sudah berada di atas jembatan Sungai Sambong, Desa Sawentar.
Namun, ia tidak memancing melainkan itu hanya trik cerdiknya buat mengelabuhi petugas, agar tak dicurigai.
Sebab, ia baru melakukan transaksi obat-obatan terlarang.
Dan, di dalam tasnya itu bukan hanya berisi peralatan memancing namun juga ditemukan pil dobel L sebanyak 111 butir. Itu sudah dikemas jadi 11 bungkus dengan masing-masing poket berisi 10 butir. Harganya Rp 32.000 per 10 butirnya.
"Ya seperti itu trik dia, untuk menyembunyikan aksinya, agar tak ada orang lain yang curiga, terutama petugas. Namun untungnya, anggota cukupp jeli," kata AKp Rokani, Kasat Narkoba Polres Blitar, Selasa (20/9/2022).
Karuan, penangkapan dia bukan hanya membuat petugas heran namun sekaligus miris. Sebab, remaja baru seusia segitu sudah jadi pengecer dan trik yang dijalankannya juga sudah lumayan canggih. Bahkan, kalau sebelumnya tidak menangkap pemakainya,, mungkin petugas tak akan bisa mengendusnya. "Malam itu (Senin malam kemarin), anggota mengamankan seorang pemakai (anak pengamen). Dan, ia mengaku baru beli pil dari dia, sehingga petugas langsung mencarinya," ungkapnya.
Baca juga: Datangi Lapas Malang, Tim Divpas Kanwil Kemenkumham Jatim Pantau Rehabilitasi Narkoba Warga Binaan
Awalnya, ia dicari di rumahnya namun tak ada. Katanya, sejak sore, ia sudah keluar rumah dengan mengendarai sepeda motor. Namun, ada orang yang melihatnya, kalau ia membawa tas pancing sehingga petugas mencarinya ke beberapa lokasi pemancingan.
Setelah di lokasi pemancing juga tak ditemukan, petugas tak putus asa. Mereka mencari ke sungai, yang biasa dipakai para pemancing melempar kailnya. Akhirnya, petugas menyisir sungai yang ada di desa itu dan ditemukan pelaku.
"Anggota tak mau kehilangan jejaknya karena mumpung ia baru melakukan transaksi sehingga dipastikan masih bawa barang," tuturnya.
Saat ditemukan, ia sedang sendirian dan berada di atas jembatan, yang kondisinya gelap. Meski gelap dan sendirian namun ia cukup berani di atas jembatan itu. Mungkin saja karena tak jauh dari rumahnya atau berjarak sekitar 1,5 km dari rumahnya. Saat didatangi petugas, ia bukan sedang memancing meski di bawah jembatan itu sungai melainkan sedang duduk di dekat sepeda motornya. "Lagi, ngapaian mas," sapa petugas.
Meski tahu orang yang datang dan menyapanya itu bukan sendirian namun pelaku terlihat cukup tenang. Oleh pelaku dijawab, kalau dirinya sedang menunggu teman karena sedang janjian untuk memancing.
"Mau mancing, pak," jawab pelaku sambil mengangkat tas pancingnya ke arah tiga petugas yang ada di depannya.