Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Mojokerto

Komunitas Burung Free Fly Sukses Kembangbiak Kakaktua di Alam Bebas, Betah Tinggal di Pohon Asem

Komunitas Pecinta Satwa di Dusun/ Desa Pandanarum, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto berhasil mengembangbiakkan burung Kakaktua di alam bebas.

Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM/Mohammad Romadoni
Pecinta satwa, Man Odix menujukkan burung Kakaktua dari penangkaran di alam bebas, Desa Pandanarum, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Mohammad Romadoni

TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO - Komunitas Pecinta Satwa di Dusun/ Desa Pandanarum, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto berhasil mengembangbiakkan burung Kakaktua di alam bebas.

Burung Kakaktua Jambul Kuning yang termasuk satwa liar dilindungi ini memang dilepaskanliarkan sejak 2,5 tahun lalu, bahkan jumlahnya kini semakin banyak hingga sembilan ekor.

Kelompok pecinta satwa yang tergabung dalam Komunitas Burung Free Fly (KBFF) Mojokerto tersebut telah berjuang melestarikan burung Kakaktua maupun burung lokal agar tidak punah.

Pecinta satwa warga Desa Pandanarum, Man Odix (42) mengatakan sudah sejak kecil memiliki hobi memelihara dan merawat satwa.

Mulanya, ia bersama komunitas pecinta satwa di Mojokerto berupaya menyelamatkan burung dari perdagangan lokal dan menjumpai burung Kakaktua Jambul Kuning tersebut.

Baca juga: Puluhan Kucing di Perumahan Kota Malang Diduga Diracun, Polisi Turun Tangan Lakukan Penyelidikan

Mereka pun merawat satu pasang Kakaktua dan dilepaskanliarkan sekitar 2,5 tahun lalu.

Meski dilepaskanliarkan burung Kakaktua itu betah tinggal di pohon asem tepat di belakang rumahnya dan membuat sarang.

Burung Kakaktua yang dikenal jinak ini rutin diberi makan ternyata dapat berkembangbiak di alam.

Tak hanya Kakaktua, ia juga mengembangkanbiakan burung Betet Jawa dan Jalak Putih di alam bebas.

"Kurang lebih berjalan sekitar 2,5 tahun kita melakukan upaya pelestarian dengan cara ternak di alam ini yakni Burung Kakaktua Jambul Kuning, Burung Betet Jawa dan Jalak Putih," jelasnya, Minggu (25/9/2022).

Baca juga: Bisnis Judi Burung Dara di Surabaya Diobrak-abrik Polisi, Masing-masing Pelaku Punya Peran Penting

Anggota Polisi aktif yang akrab disapa Man Odix ini menceritakan dari satu pasang Kakaktua berkembangbiak secara alami di alam bebas. Komunitas pecinta satwa ini  patungan pakan burung-burung liar ini

"Dua induk menghasilkan lima ekor anakan  dan tiga ekor hibah dari masyarakat sehingga totalnya ada 9 Kakaktua," ungkapnya.

Menurut dia, dua induk Kakaktua sudah beberapa kali reproduksi dan berkembangbiak menjadi lima ekor.

"Sudah produksi ke enam kalinya, yang pertama satu butir, kedua satu butir, ketiga satu butir dan keempat dua butir tapi menetas satu dimakam ular, kelima dua butir dimakan ular. Kemudian, keenam ini dua butir berhasil menetas semua," bebernya.

Selain itu, burung Jalak Putih liar yang  membuat sarang di depan rumahnya juga beberapa kali berkembangbiak.

"Kalau Jalak Putih sudah tujuh kali produksi dan anaknya masing-masing tiga ekor, kadang dua ekor," ucap Man Odix.

Komunitas ini juga didukung masyarakat untuk melestarikan burung maupun satwa liar di wilayahnya. Sehingga tidak ada yang menangkap meskipun burung-burung ini dilepaskanliarkan 

"Alhamdulilah, didukung masyarakat justru tidak ada yang menangkap demi kelestarian," ujarnya.

Man Odix bersama komunitas memelihara berbagai macam satwa untuk dilestarikan di antaranya Kakaktua, Nuri, Betet jawa, Nuri sulawesi, Perkici, Nuri dora, Jalak putih, Jalak bali, Glatik jawa, Hlatik belong, Jalak Kebo, Ayam hutan, berbagai jenis burung Finch, Glatik putih dan lainnya.

"Total ada 26 macam masing-masing lebih dari satu pasang jumlahnya lebih dari 100 ekor," pungkasnya.

Dia berharap Pemerintah Daerah juga turut mendukung larangan perburuan maupun penangkapan burung liar di Mojokerto.

"Saya harap ada Pemerintah Daerah membuat peraturan yang melarang perburuan dan penangkapan burung liar di wilayah Mojokerto," tandasny

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved