Tragedi Arema vs Persebaya
5 Fakta Tragedi Arema VS Persebaya, 129 Meninggal Termasuk Anak Umur 2, Presiden Jokowi: Usut Tuntas
Fakta-fakta Tragedi Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang. Anak usia 2 tahun jadi korban meninggal dunia.
TRIBUNJATIM.COM - Tragedi Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang yang merenggut ratusan nyawa korban menjadi duka bagi dunia sepak bola Tanah Air.
Hingga siang ini, Minggu (2/10/2022) dikabarkan ada 129 orang meninggal dunia karena kerusuhan setelah pertandingan Arema FC lawan Persebaya Surabaya.
Untuk diketahui, laga antara Arema FC vs Pesebaya Surabaya berlangsung di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (1/10/2022) malam.
Pada laga tersebut, Arema FC sebagai tuan rumah terpaksa mengakui keunggulan sang tamu, Persebaya Surabaya dengan skor 2-3.
Hasil pertandingan tersebut nampaknya menumbuhkan kekecewaan bagi suporter Arema FC, Aremania.
Hal itu menyebabkan kericuhan terjadi dan membuat sejumlah suporter memasuki lapangan setelah pertandingan usai.
Berikut fakta-fakta terkait Tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, usai laga Derbi Jawa Timur tersebut.
1. Sebabkan 129 orang meninggal dunia
Imbas suporter memasuki lapangan saat laga usai menjadikan awal kericuhan terjadi.
Diberitakan Suryamalang.com, upaya kejadian kericuhan menjadi semakin runyam, petugas keamanan melakukan upaya pencegahan.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menembakkan gas air mata.
Hal itu dilakukan pihak keamanan karena sudah mulai agresif hingga menyerang petugas dan melakukan perusakan mobil.
Baca juga: Tragedi Arema FC vs Persebaya Jadi Sorotan 10 Media Asing, Bahas Anak-anak yang Ikut Jadi Korban
Penumpukan supoter kemudian memicu berdesakan hingga sebabkan sesak napas karena kekurangan oksigen.
Insiden berdesakannya para penonton dan gas air mata dari petugas sebabkan jatuhnya banyak korban.
Awalnya dikabarkan 127 orang meninggal dunia dalam tragedi Kanjuruhan tersebut.
Namun siang ini, dikabarkan korban jiwa berambah menjadi 129. Salah satu korban meninggal dunia, ada yang masih berusia 2 tahun.
Selain itu dua anggota polisi juga menjadi korban meninggal dunia.
Jumlah ini disebut masih mungkin bertambah.
Baca juga: TERUNGKAP, Laga Arema FC Vs Persebaya Sudah Diusulkan Digelar Sore, tapi Ditolak

2. Masih ada 180 orang dirawat
Menurut keterangan Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta, korban berasal dari anggota polri dan pihak suporter.
Selain telah terkonfirmasi 127 orang meninggal dunia, dikabarkan ada 180 orang yang masih menjalani perawatan.
Mereka masih dirawat di Rumah sakit sekitar Stadion Kanjuruhan.
Saat ini masih dilakukan penanganan oleh pihak medis.
Baca juga: Pamit Nonton Sepak bola di Malang, Remaja 17 Tahun asal Blitar Jadi Korban Tewas Tragedi Kanjuruhan
3. Arema FC selaku tuan rumah akan mendapat sanksi keras
Terkait insiden ini, PSSI mengirim tim investigasi ke Malang, Jawa Timur.
Pihak PSSI saat ini masih menunggu laporan resmi terkait pengawas pertandingan dan laporan pihak keamanan.
Menurut Sekjen PSSI, Yunus Nusi, panitia pertandingan selaku tuan rumah Arema FC akan mendapat saksi keras.
Baca juga: Presiden Jokowi Perintahkan Setop Liga 1 2022 Sampai Evaluasi dan Perbaikan Pengamanan Dilakukan

Bahkan Arema FC terancam akan mendapat sanksi denda hingga tidak bisa menjadi tuan rumah dalam beberapa laga.
Pihak PSSI sangat mengecam dengan adanya peristiwa kericuhan ini.
4. PSSI Hentikan BRI Liga 1
PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) selaku operator penyelenggara kompetisi mengambil sikap tegas atas terjadinya tragedi di Stadion Kajuruhan.
Atas insiden yang terjadi setelah laga Arema vs Persebaya, PT LIB mengabil sikap dengan menghentikan Liga 1 satu pekan.
Langkah ini disampaikan langsung oleh Direktur PT LIB, Akhmad Hadian Lukita.
"Keputusan tersebut (penghentian kompetisi selama sepekan) kami umumkan setelah kami mendapatkan arahan dari Ketua Umum PSSI," ujar Akhmad Hadian Lukita dikutip dari laman PT LIB.
"Ini kami lakukan untuk menghormati semuanya. Dan sambil menunggu proses investigasi dari PSSI," lanjutnya.
Baca juga: Tragedi Kanjuruhan Jadi Titik Terendah Seorang Aremania, Lihat Suasana Mencekam: Tangisan Wanita
Baca juga: Jadi Bencana Mengerikan di Dunia Sepakbola, NU Jatim Desak Investigasi Menyeluruh Tragedi Kanjuruhan
5. Presiden Jokowi minta Kapolri Usut Tuntas
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) ungkap bela sungkawa atas Tragedi Arema vs Persebaya yang merenggkut nyawa ratusan orang.
Jokowi pun punya permintaan khusus pada Kapolri.
“Saya menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya 129 orang, saudara-saudara kita dalam tragedi sepak bola di Kanjuruhan Malang Jawa Timur."
"Saya telah meminta menteri kesehatan dan gubernur Jatim untuk memonitor khusus pelayanan medis untuk korban agar mendapatkan pelayanan terbaik."

"Saya juga telah perintahkan kepada Menpora, Kapolri dan Ketua Umum PSSI untuk melakukan evaluasi menyeluruh tentang pelaksanaan pertandingan sepak bola dan juga prosedur keamanan penyelenggaraannya."
"Khusus kepada Kapolri saya minta melakukan investigasi dan mengusut tuntas kasus ini,” kata Jokowi, Minggu (2/10/2022).
Tidak hanya itu, Jokowi juga memerintahkan PSSI agar Liga 1 2022/2023 dihentikan sementara hingga evaluasi tragedi ini selesai digelar secara menyeluruh.
“Untuk itu saya juga memerintahkan PSSI untuk menghentikan sementara Liga 1 sampai evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan di lakukan,” ujarnya.
Jokowi berharap tragedi ini tak terulang dan menjadi tragedi terakhir di dunia sepak bola Tanah Air.
“Saya menyesalkan terjadinya tragedi ini, saya berharap ini tragedi terakhir sepak bola di tanah air jangan sampai ada lagi tragedi kemanusiaan seperti ini dimasa yang akan datang."
"Sportivitas rasa kemanusiaan dan rasa persaudaraan bangsa Indonesia harus terus kita jaga bersama,” pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Berita tentang tragedi Arema vs Persebaya lainnya