Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Tragedi Arema vs Persebaya

Bak Firasat, Faiq Selalu Minta Tidur Bareng Ibu Selama Sepekan Sebelum Tragedi Arema vs Persebaya

Bak sebuah firasat, Faiq selalu minta tidur bareng ibu selama sepekan terakhir sebelum tragedi Arema vs Persebaya di Kanjuruhan.

Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Sri Wahyunik
Rumah duka Faiqotul Hikmah di Kelurahan Kranjingan, Kecamatan Sumbersari, Jember, Minggu (2/10/2022). Faiqotul Hikmah merupakan satu di antara korban tewas dalam tragedi Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sri Wahyunik

TRIBUNJATIM.COM, JEMBER - Faiqotul Hikmah (22), warga Kelurahan Kranjingan, Kecamatan Sumbersari, Jember, menjadi satu di antara korban tewas dalam tragedi Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (1/10/2022).

Usai pemakaman anaknya, Sofia (22) ibu Faiqotul Hikmah menangis tergugu di teras rumahnya.

Tidak pernah terbesit dalam pikirannya jika Faiq akan pulang dalam kondisi meninggal dunia setelah menonton klub kesayangannya, Arema FC melawan Persebaya Surabaya.

Nurlaila, kakak pertama Faiq menuturkan, Faiq merupakan bungsu di keluarga tersebut. Perempuan muda itu sehari-hari bekerja di sebuah pabrik pengolahan edamame di Jember.

Sebagai bungsu yang masih belum menikah sendiri di keluarga tersebut, sehari-hari Faiq manja kepada sang ibu.

Namun keluarga tidak menduga, jika manjanya Faiq selama sepekan ini, berakhir dengan duka.

"Seminggu terakhir ini, selalu tidur bareng ibu. Minta tidur bareng ibu. Meski manja, ya biasanya tidur sendiri. Namun seminggu ini, dia selalu tidur bareng ibu di depan kamarnya," kata Nurlaila, Minggu (2/10/2022).

Beberapa hari terakhir, dia juga lebih banyak bergurau dengan orang tua dan saudaranya.

"Anaknya ceria, beberapa hari terakhir ini banyak bergurau," lanjutnya.

Faiq tinggal bersama sang ibu, dan keluarga Nurlaila di rumah mereka. Sebab dari lima bersaudara, hanya Faiq yang belum menikah.

Laila mengakui, adiknya merupakan suporter Arema FC. Faiq kerap menonton laga Arema FC di Stadion Kanjuruhan Malang.

Seperti yang terjadi pada Sabtu (1/10/2022) kemarin. Keluarga juga mengizinkan Faiq menonton bersama sahabatnya, Abdul Mukid. Keduanya berteman baik, dan selalu berangkat dan pulang dalam kondisi selamat dan baik-baik saja.

Baca juga: Pilu Ayah Korban Tragedi Arema vs Persebaya di Kanjuruhan, Beberkan Chat WA Terakhir: Ya Allah Le

Karenanya, ketika Mukid menjemput Faiq, keluarga tidak keberatan. Sampai akhirnya, malam usai pertandingan, kabar duka itu datang. Keluarga hanya bisa mengikhlaskan Faiq, meskipun harus dengan isak tangis saat menyambut kepulangan jenazah Faiq.

Meninggalnya Faiq tidak hanya menyisakan kesedihan bagi keluarganya, namun juga bagi Mukid. Usai pemakaman, Mukid terlihat terdiam dan bersedih di rumah duka.

Mukid menjemput Faiq di rumahnya dengan mengendarai sepeda motor. Keduanya berboncengan, kemudian berbarengan dengan suporter Arema FC yang lain dari Jember. Terdapat 14 sepeda motor di rombongan mereka.

Ketika kerusuhan terjadi, Mukid nekat mencari sahabatnya. Perlu waktu 1,5 jam untuk bisa menemukan Faiq. Saat ditemukan, Faiq sudah meninggal dunia.

"Faiq sudah di gedung tempat mengumpulkan jenazah itu, sudah ditutupi kain. Sudah meninggal dunia," ujarnya.

Mukid bersedih, dan kecewa pada dirinya, karena tidak bisa menemani sampai ke dalam stadion. Mukid terkendala dengan tiket masuk. Karena tidak punya tiket masuk, selama pertandingan, dia hanya menonton laga dari luar stadion.

Sedangkan Faiq dan tiga orang temannya bisa masuk. Ketika suasana terasa memanas, Mukid akhirnya nekat mencari tiket di calo untuk bisa masuk ke dalam stadion. Tidak lama setelah dia masuk, situasi dalam stadion tidak terkendali.

Gas air mata memedihkan mata, dan menyesakkan jalan napas. Namun dia tidak peduli karena merasa harus menemukan sahabatnya.

"1,5 jam baru ketemu, sekitar Pukul 23.30 WIB," ujarnya lirih.

Mukid masih meneruskan tanggung jawabnya sebagai sahabat, dia menemani jenazah Faiq sampai ke rumah duka. Dia memilih naik ambulans, dan meninggalkan sepeda motornya di Kanjuruhan Malang.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Kumpulan berita seputar Jember

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved