Tragedi Arema vs Persebaya
UPDATE Daftar Nama Korban Tewas dalam Tragedi Kanjuruhan, 17 Jenazah Tanpa Identitas di RSSA
Berikut update daftar nama korban tewas dalam tragedi Kanjuruhan, 17 jenazah tanpa identitas di RSSA, 14 teridentifikasi di Klinik Teja Husada.
Penulis: Alga | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM - Berikut ini update daftar nama korban meninggal akibat Tragedi Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022).
Terbaru Polda Jatim melansir jumlah korban meninggal dunia yang kini semakin bertambah menjadi 129 orang.
Jumlah ini termasuk suporter Arema FC dan dua personel kepolisian, Brigadir Andik dan Briptu Fajar.
"Semula 127 kini bertambah dua menjadi 129 korban," ujar Kabid Humas Polda Jatim, Minggu (2/9/2022).
"Iya (dari polisi juga)," imbuh Kombes Pol Dirmanto.
Baca juga: 5 Fakta Tragedi Arema VS Persebaya, 129 Meninggal Termasuk Anak Umur 2, Presiden Jokowi: Usut Tuntas
Para korban diberitakan telah dievakuasi ke rumah sakit terdekat.
Mulai RS Wava Husada, RS Teja Husada, RSUD Kanjuruhan, hingga ada yang dilarikan ke rumah sakit di Kota Malang.
H Sanusi selaku Bupati Malang mengatakan, para korban yang dirawat di rumah sakit akan ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten Malang.
Bupati Malang juga mengimbau rumah sakit yang tengah merawat korban agar langsung melakukan penanganan intensif tanpa menghiraukan segala biaya.
"Biaya perawatan korban nanti akan ditanggung oleh Kabupaten Malang."
"Jadi saya mengimbau seluruh rumah sakit yang merawat korban agar langsung melakukan perawatan terhadap korban."
"Jangan memikirkan biaya, karena akan ditanggung oleh Kabupaten Malang," ujar Bupati Malang.

Berikut ini update daftar nama korban meninggal tragedi Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022):



Klinik Teja Husada di Kepanjen sendiri dilaporkan menampung 34 korban meninggal dunia dari tragedi Kanjuruhan.
Dari jumlah tersebut, 14 orang telah teridentifikasi identitasnya.
14 orang korban tersebut terdiri atas:
Devi Ratna Sari dari Klojen
M Yulianto dari Klojen
Rezki Fitrilian dari Klojen
Angga Prasdiyansah dari Jl Kapu Utara
M Febriansyah dari Lowokwaru
Noval Budiono dari Ampelgading
Herlangga Aditama dari Tulungagung
Aditya Dimas Pratama dari Tumpang
Dava dari Klojen
Riyan dari Nongkojajar
M Nulizul Hidayatullah dari Blitar
Clarita dari Wagir
Mayang Agustin dari Sumberpucung
Maulidia dari Tulungagung
Baca juga: Tragedi Arema FC vs Persebaya Jadi Sorotan 10 Media Asing, Bahas Anak-anak yang Ikut Jadi Korban
Kepala Bidang Umum, Hari Dwi Suharsono menjelaskan, sejak pukul 06.00 WIB, semua jenazah yang teridentifikasi telah dijemput keluarganya.
"Ada 20 orang dievakuasi RSUD Kepanjen. Untuk pasien yang diobservasi ada empat, enam pasien sakit ringan juga sudah pulang."
"Hingga pukul 9 tidak ada pasien, pukul 6 pagi sudah tidak ada pasien," ujarnya.
Dari 14 yang teridentifikasi, 13 di antaranya sudah dibawa keluarga/
Satu jenazah dibawa terlebih dahulu ke RSUD Kepanjen sebelum dibawa pulang pihak keluarga.
"Satu pasien dibawa dulu oleh teman dibawa ke RSUD Kepanjen sebelum diambil keluarga," paparnya.
Pantauan Surya.co.id di Klinik Teja Husada, sejumlah warga masih silih datang bergantian.
Mereka menanyakan informasi sanak keluarganya kepada petugas.
"Pasien yang belum teridentifikasi kami evakuasi ke RSUD Kepanjen," terang Hari.

Sementara itu ada sebanyak 17 jenazah tanpa identitas yang kini sedang berada di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang pada Minggu (2/10/2022).
Jenazah tersebut dibawa oleh relawan menggunakan mobil ambulans dari RS Wava Husada Kepanjen Kabupaten Malang.
Direktur RSSA Malang, dr Kohar Hari Santoso, mengatakan, 17 jenazah tanpa identitas ini merupakan korban dari tragedi Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022).
"Sampai saat ini ada 17 jenazah yang dikirim dari Kanjuruhan."
"Yang dirawat atau masih hidup ada 11, dan masih dalam proses penanganan di IGD," ucapnya kepada Surya.co.id.

Saat ini proses identifikasi jenazah sedang dilakukan oleh RSSA Malang.
Sebab banyak dari warga yang mendatangi RSSA Malang untuk mencari sanak saudaranya yang hilang.
"Identifikasi kami masih kami lakukan melalui proses dead victim identify."
"Jadi kami akan mencocokkan data yang dimiliki oleh pihak keluarga, dengan jenazah korban," ujarnya.
Kohar menambahkan, bahwa pihaknya kini sedang melakukan penambahan fasilitas cadangan.
Hal ini dilakukan guna mengantisipasi jika misalkan ada korban yang lebih banyak lagi.
"Dari 17 itu kemungkinan jumlahnya bertambah."
"Karena kami masih mendapatkan laporan, bahwa masih ada jenazah di sana."
"Makannya kami menyiapkan fasilitas tambahan," tandasnya.
Berita tragedi Arema vs Persebaya lainnya