Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Tragedi Arema vs Persebaya

Ayah Korban Tragedi Kanjuruhan Ungkap Firasat Buruk sebelum Insiden: Daun Hijau, Ucap Pamit Terakhir

Ayah seorang Aremania asal Jombang korban tragedi Kanjuruhan ungkap sempat merasakan firasat buruk sebelum insiden.

Penulis: Alga | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/Mohammad Romadoni
Muhammad Irsyad Aljuned, Aremania asal Jombang yang menjadi korban tewas dalam tragedi Kanjuruhan 

Menurutnya, dari keterangan keluarga, korban berangkat bersama adiknya mengendarai sepeda motor dari Jombang menuju Malang pada Sabtu (1/10/2022) pagi.

Korban menuju ke rumah saudaranya di daerah Malang Kota.

Diketahui korban menonton pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya bersama dua saudaranya yang juga menjadi korban.

"Di Malang ada pakdenya karena dia (korban) ini berangkat karena diberikan tiket untuk melihat pertandingan antara Arema sama Persebaya."

Pemakaman pelajar Jombang korban meninggal tragedi Kanjuruhan di Desa Sumbernongko, Kecamatan Ngusikan, Kabupaten Jombang, Minggu (2/10/2022).
Pemakaman pelajar Jombang korban meninggal tragedi Kanjuruhan di Desa Sumbernongko, Kecamatan Ngusikan, Kabupaten Jombang, Minggu (2/10/2022). (TRIBUNJATIM.COM/Mohammad Romadoni)

Jenazah korban pun telah dibawa dari Malang untuk dikebumikan di Jombang.

"Tadi dari rumah bapaknya di Malang kemudian jenazah dibawa ke Jombang untuk dimakamkan di Dusun Mernung Lor, Desa Sumbernongko," pungkasnya. 

Irsyad dimakamkan di tempat pemakaman umum Dusun Mernung Lor, Desa Sumbernongko, Kecamatan Ngusikan, Kabupaten Jombang, Minggu (2/10/2022).

Kesedihan mendalam dirasakan keluarga saat pemakaman korban tragedi Kanjuruhan.

Ayah korban, M Arif Junaedi, tak kuasa membendung kesedihannya saat melihat jenazah anak pertamanya tersebut secara perlahan diturunkan ke liang lahat.

Ibu korban juga tampak meneteskan air mata meratapi kepergian anaknya secara tragis tersebut.

Ia terlihat menangis tersedu-sedu di atas pusara anaknya dalam kondisi guyuran hujan di sore hari.

Arif mengaku masih tak percaya anaknya meninggal dalam tragedi Kanjuruhan.

Saat kejadian, ia sedang bekerja di Tulungagung, mendapat kabar Irsyad belum pulang dari menonton pertandingan bola di Kanjuruhan.

"Saya posisinya kerja di Tulungagung, ditelepon ada musibah di Kanjuruhan."

"Saat itu (korban) belum ketemu, itu sekitar pukul 03.00 WIB," ujar Arif.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved