Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Tragedi Arema vs Persebaya

Telepon Terakhir Ibu Rafi Korban Tragedi Arema Diangkat Orang Lain, Anak Tewas Padahal Tak Suka Bola

Inilah detik-detik terakhir Cece ibu Rafi korban tragedi maut Arema vs Persebaya saat mengetahui keadaan tubuh anaknya .

Penulis: Ignatia | Editor: Sudarma Adi
Tribunnews.com, Surya Malang
Suasana mengerikan kerusuhan Aremania di Kanjuruhan Malang, ini kisah telpon terakhir Cece ibu Rafi korban tragedi maut Arema, Sabtu (1/10/2022). 

TRIBUNJATIM.COM - Kepiluan dirasakan Cece, ibu Rafi bocah SMA yang ikut jadi korban Tragedi Arema vs Persebaya, Sabtu (1/10/2022) .

Rafi si bocah SMA pamit kepada sang ibu untuk menonton bola di stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang namun berakhir maut.

Ibu Rafi tak pernah menyangka sang anak harus menjadi satu di antara korban meninggal dunia karena Tragedi Kanjuruhan Malang itu.

Cece sempat bercerita bagaimana dirinya menelpon sang anak untuk memastikan keadaan.

Apalagi setelah diketahui ada tragedi mengerikan yang terjadi seusai kekalahan Persebaya oleh Arema FC pada Sabtu malam itu.

Baca juga: Pilunya Aremania Probolinggo, Kehilangan Teman di Tribun saat Kericuhan Kanjuruhan: Sudah Meninggal

Begitu miris Ibu Rafi ketika mengetahui kondisi anaknya yang ternyata sangat mengenaskan.

Rafi si bocah SMA sudah tergeletak tak bernyawa di rumah sakit tepatnya di kamar jenazah.

Bagian tubuh Rafi sampai tak bisa lagi dikenali karena sangat berbeda.

Ibnu Muhammad Rafi, pelajar SMA Negri 10 Kota Malang yang masih duduk dibangku kelas 11, meregang nyawanya setelah berdesakan dan menghirup udara gas air mata.

Ibu almarhum Ibnu Muhammad Rafi beberkan kondisi sang anak yang ditemukan di RSI Gondanglegi dengan kondisi Rafi sudah tak bernyawa.

Sang ibu membeberkan jika sang anak sebenarnya tidak menyukai bola, namun karena sering diajak teman-temannya akhirnya ia berangkat.

Sang anak yang akrab disapa Rafi itu berangkat bersama teman-temannya menonton pertandingan Arema Vs Persebaya.

Kekhawatiran sang ibu bernama Cece ini bermula saat saang kakak mengabari jika kejadian di Kanjuruhan sangatlah mengkhawatirkan.

Mencoba hubungi sang anak, telepon Rafi diangkat orang lain.

Sungguh miris saat akhirnya Cece mendapati sang anak bahkan sudah tak bisa lagi menerima telponnya.

Baca juga: Ayah Korban Tragedi Kanjuruhan Ungkap Firasat Buruk sebelum Insiden: Daun Hijau, Ucap Pamit Terakhir

Telepon Rafi itu diangkat oleh seorang wanita yang mengabarkan jika anaknya sudah berada di RSI Gondanglagi.

Ibu Cece ini pun lantas mengabari sang kakak agar segera mengecek kondisi sang adik.

Sayangnya sang adek sudah berada di kamar janazah dengan kondisi yang mengenaskan.

Kondisi jasad Rafi juga sangat mengenaskan.

Baca juga: Mulai Pagi Sampai Malam, Pemain Arema FC Akan Berkunjung ke Rumah Korban Tragedi Kanjuruhan

Memar dibagian leher hingga wajah penuh warna hitam seperti gosong.

"Lukanya terdapat memar dileher, tapi mukanya itu hitam seperti alergi kulit," katanya.

"Yang lebih miris itu telinganya kiri kanan keluar darah sampai sudah dimandikan juga masih keluar," tambahnya.

Meski begitu sang ibu sangat bersyukur lantaran sang anak ditemukan meski dalam kondisi sudah tak bernyawa.

Pasalnya sang anak yang bernama Rafi itu tidak membawa kartu identitas sama sekali.

"Syukurnya saya telepon sampai rumah sakit pun kakaknya langsung nyari satu per satu di kamar jenazah," tutupnya. (SuryaMalang.com/Ratih Fardiyah)

Sementara itu, diketahui tangis Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana akhirnya begitu pecah setelah mengadakan pers konferensi.

Manajemen Arema FC menggelar preskon, Senin (3/10/2022) siang, untuk membahas terkait insiden yang menewaskan ratusan Arema FC di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (1/10/2022) lalu.

Bertempat di Kantor Arema FC,Presiden Arema FC Gilang Widya Pramana nampak menangis ketika memberi statemen.

Presiden Arema FC Gilang Widya Pramana nampak menangis saat jumpa pers mengenai Tragedi Kanjuruhan
Presiden Arema FC Gilang Widya Pramana nampak menangis saat jumpa pers mengenai Tragedi Kanjuruhan (Tribun Jatim Network/Dya Ayu)

Ia mengaku tak menyangka insiden pertandingan Arema FC Vs Persebaya itu menewaskan 125 orang.

“Jujur kami sangat shock, sangat sedih, kami tidak bisa berkata-kata kenapa sampai bisa sampai ratusan korban."

"Kami sangat berkabung dan berduka sedalam dalamnya,” kata Gilang Widya Pramana, Senin (3/10/2022).

“Kejadian ini benar benar diluar prediksi dan diluar nalar kami. Dimana satu stadion adalah pendukung Arema tanpa ada satupun pendukung lawan, bisa terjadi insiden ini,” tambahnya.

Gilang mengaku siap bertanggung jawab dan siap menanggung sanksi yang akan diberikan pada klubnya.

“Saya selaku Presiden Arema FC siap menanggung penuh atas insiden ini, baik santunan maupun bantuan meskipun itu tidak akan bisa mengembalikan nyawa korban."

"Apapun sanksi yang akan kami dapatkan kami akan terima,” jelasnya.

Setelah preskon, manajemen dan pemain bertolak ke rumah korban untuk bertakziah dan untuk menjenguk korban yang masih ada di rumah sakit. (SuryaMalang.com/Sarah Elnyora)

Berita lainnya seputar Tragedi Arema vs Persebaya

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved