Berita Entertainment
Dikira Tak Bersedih, Dimas Ahmad Beri Reaksi Mengejutkan Setelah Sang Ayah Meninggal, Bikin Nyesek
Melalui sebuah postingan di Instagram, Dimas Ahmad curhat tentang omongan sebagian orang yang mengira dirinya tak sedih kehilangan sang ayah tercinta.
Penulis: Elma Gloria Stevani | Editor: Sudarma Adi
Bukan karena tak bersedih, hanya saja Dimas Ahmad menyadari jika setiap orang akan kembali ke sisi Sang Pencipta sesuai waktu yang ditakdirkan oleh Tuhan.
“Bukannya tidak bersedih, lagipula saya sendiripun berada dalam antrian tersebut,” tandas Dimas Ahmad.
Baca juga: 10 Potret Kenangan Dimas Ahmad dengan Sang Ayah, Ternyata Kembaran Raffi Belum Ketemu Selama 1 Bulan

Warganet langsung memberikan suntikan semangat dan dukungan untuk Dimas Ahmad.
Banyak dari mereka yang juga mengkritik komentar miring yang didapatkan oleh “kembaran” Raffi Ahmad ini.
Netizen satu per satu membela Dimas dan memintanya tak menggubris omongan miring orang lain.
“Sedih tidak harus diperlihatkan ke orang2. Lagian netizen TIDAK PUNYA HAK buat menilai kamu sedih atau tidak hanya dgn ekspresi,” tegas akun @ratta******.
“Gausah dengerin apa kata orang. Kasian almarhum jg kalo sampe sedih berlarut2,” ucap akun @nizchu*****.

“Sabar ya dim, Tetap semangat,” sahut akun @ssigit****.
Kehilangan sosok seorang ayah memang bukan hal yang mudah bagi siapapun termasuk Dimas Ahmad sendiri.
Hal ini tergambar jelas dari ungkapan pilu yang pernah dituliskannya dalam sebuah unggahan Instagram.
Dimas membagikan sebuah foto keluarga bersama saudara dan kedua orangtuanya.
Bersamaan dengan itu, ia meluapkan perasaan sedihnya setelah kepergian sang ayah tercinta.
Baca juga: Dikira Jadi Tukang Parkir, Terkuak Alasan Dimas Ahmad Jarang Bareng Raffi, Bantah Didepak dari RANS

“Kini satu orang di dunia kita menghilang, satu orang di keluarga saya, satu orang di hidup saya. Pahlawan sekaligus bapak saya sendiri, telah pergi,” tulis Dimas Ahmad.
Tak sampai di situ, curhat pilu Dimas Ahmad semakin membuat nyesek kala membagikan perbedaan yang ia rasakan usai meninggalnya sang ayah.
Dimas Ahmad mengenang bagaimana dulu sang ayah selalu merespons setiap candaannya.