Tragedi Arema vs Persebaya
Duka Mendalam, Anggota Tim Persebaya Larut dalam Doa Bersama Tragedi Kanjuruhan: Semoga Tak Terulang
Manajemen Persebaya menyampaikan duka mendalam atas tragedi di Stadion Kanjuruhan 1 Oktober 2022 lalu yang memakan korban 125 jiwa meninggal.
Penulis: Khairul Amin | Editor: Taufiqur Rohman
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Khairul Amin
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Manajemen Persebaya Surabaya menyampaikan duka mendalam atas tragedi di Stadion Kanjuruhan 1 Oktober 2022 lalu yang memakan korban 125 jiwa meninggal, 323 luka-luka.
Tragedi ini terjadi usai laga Arema FC vs Persebaya yang berkesudahan 2-3 untuk Persebaya.
"Mewakili pemain, pelatih dan manajemen, mengungkapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya. Ini duka buat sepak bola nasional," tutur Yahya Alkatiri, manajer Persebaya pada surya.co.id (Tribun Jatim Network), Selasa (4/10/2022).
Jumlah banyaknya korban meninggal, menjadikan tragedi Kanjuruhan yang terburuk ketiga di dunia dalam dunia sepak bola.
Tragedi paling buruk adalah Tragedi Estadio Nacional.
Baca juga: Kekasih Adilson Maringa Ceritakan Detik-detik Sang Pacar Sempat Kena Pukul
Terjadi pada 24 Mei 1964 dalam pertandingan Peru versus Argentina. Peristiwa ini memakan korban 328 jiwa dan 500 lainnya luka-luka.
Kedua adalah Tragedi yang terjadi di Ghana pada 5 Mei 2001 dalam pertandingan Hearts of Oak vs Asante Kotoko. Memakan korban 125 jiwa.
"Semoga kejadian seperti ini tidak pernah terulang lagi," harap Yahya Alkatiri.
Tidak hanya menyampaikan duka mendalam, pemain, pelatih dan manajemen Persebaya ikut serta aksi doa bersama untuk para korban yang dilakukan di Surabaya.
Asisten pelatih Persebaya, Mustaqim dan enam pemain Persebaya, Koko Ari, Januar Eka, Riswan Lauhin, Mancini, Alta Ballah dan Dandi Maulana ikut Salat Gaib berjemaah di Masjid Al-Akbar Surabaya, Senin (3/10/2022) kemarin siang.
Malamnya, manajemen Persebaya, pelatih dan pemain ikuti doa bersama dengan ribuan Bonek dan masyarakat Surabaya di Tugu Pahlawan.

"Semoga segala amal ibadah korban diterima dan dosa-dosanya diampuni. Keluarga korban dikuatkan dengan kesabaran dan ketabahan," ungkapnya.
Akibat Tragedi Kanjuruhan, PT LIB selaku operator kompetisi sudah menyurati klub peserta Liga 1 tentang penundaan kompetisi selama 2 pekan sampai game week 12 dan perkembangan selanjutnya menunggu kebijakan otoritas pemerintah melalui PSSI.
Meski kompetisi ditunda, Yahya katakan pihaknya tidak meliburkan tim.
"Tim tetap berlatih," pungkasnya.
Ikuti berita seputar tragedi Arema vs Persebaya