Tragedi Arema vs Persebaya
Cerita Para Saksi Tragedi Kanjuruhan, Kompolnas Beber 3 Temuan: Sosok Pemberi Instruksi Gas Air Mata
Inilah cerita para saksi hidup tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 131 orang, Sabtu malam (1/10/2022).
Penulis: Ignatia | Editor: Sudarma Adi
Kata Evi ada seorang perempuan yang memeluknya dan mengajaknya ke tribun atas.
Sementara suami dan anaknya pergi ke pintu 13, pintu yang menyebabkan banyak korban terinjak-injak.
Baik Evi dan Rifqi melihat bagaimana orang-orang terinjak-injak. Ini karena mereka saling dorong untuk menyelamatkan nyawa.
"Yang paling parah itu yang ada di tribune 13 dan 14."
"Ini karena polisi yang menembakkan itu posisinya ada di tribune 14.
"Kenapa yang ditembak yang di tribune? Padahal di sana ada anak-anak, perempuan juga," ungkap Rifqi.

Persoalan menembakkan gas air mata di tribune kini tengah menjadi sorotan dunia.
Beberapa temuan baru setelah penyelenggaraan pemeriksaan terhadap kasus Tragedi Kanjuruhan mulai muncul.
Empat hari sejak peristiwa yang terjadi pada Sabtu (1/10/2022) lalu, sejumlah temuan dari investigasi telah mencuat di hadapan publik.
Mulai dari faktor kelalaian panitia pelaksana hingga prosedur penembakan gas air mata.
Berikut Tribun Jatim rangkum dikutip dari Kompas.com.
1. Instruksi di luar prosedur
Komisi Kepolisian Nasional Republik Indonesia (Kompolnas), menyebutkan bahwa Kapolres Malang selaku penanggung jawab pengamanan tidak menginstruksikan penembakan gas air mata.
Komisioner Kompolnas Albertus Wahyurudhanto mendapatkan bukti rekaman apel sebelum pertandingan.
"Kami mendapatkan bukti rekaman pelaksanaan apel 6 jam sebelum pertandingan.