Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Tragedi Arema vs Persebaya

TERKUAK, Ini Alasan Panpel Arema FC Tak Segera Buka Pintu Stadion pada Tragedi Kanjuruhan

Terungkap sudah alasan Panpel Arema FC tak segera membuka pintu stadion Kanjuruhan, saat kerusuhan meletus pasca-laga Arema FC Vs Persebaya.

Penulis: Dya Ayu | Editor: Taufiqur Rohman
Tribun Jatim Network/Purwanto
Sejumlah suporter berdoa didepan pintu masuk tribun 13 Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang usai tragedi sepakbola yang menelan banyak korban, Selasa (4/10/2022). Sejumlah saksi mata mengatakan disinilah menjadi saksi bisu banyaknya korban para suporter yang meninggal dunia usai laga sepakbola antara Arema FC VS Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022). Kini terungkap sudah alasan Panpel Arema FC tak segera membuka pintu stadion Kanjuruhan, saat kerusuhan meletus pasca-laga Arema FC Vs Persebaya. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Dya Ayu

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Terungkap sudah alasan Panpel Arema FC tak segera membuka pintu stadion Kanjuruhan, saat kerusuhan meletus pasca-laga Derbi Jatim, antara Arema FC Vs Persebaya, Sabtu (1/10/2022) lalu.

Soal alasan Panpel Arema FC ini, diungkap oleh Juru Bicara PSSI Ahmad Riyadh.

“Jadi alasan Panpel pintu tidak dibuka pada menit ke-80 seperti yang kami anjurkan, karena ada kekhawatiran akan diserbu suporter yang dari luar."

Baca juga: Hasil Sidang Komdis PSSI: Arema FC Didenda Rp250 Juta dan Diusir dari Malang Sejauh 250 KM

"Jadi selain banyak suporter dari dalam, itu juga banyak suporter yang ada di luar. Jadi alasannya demi keamanan," kata Ahmad Riyadh, Rabu (5/10/2022).

Pihak PSSI mengaku alasan Panpel ini dinilai merupakan salah satu pelanggaran yang dilakukan oleh Panpel.

Sehingga berakibat banyaknya korban jiwa karena terjebak di beberapa pintu stadion.

"Sebenarnya tidak semuanya tertutup, sebagian sudah ada yang dibuka. Yang masih ditutup itu telat komando, belum sampai ke tujuan (penjaga pintu,red)."

"Padahal lebih penting lagi jika ada jalur evakuasi. Ini ke depan harus ada hitungan dan simulasinya."

"Untuk menentukan berapa orang yang bisa lewat dengan lancar di sebuah pintu misalnya,” jelasnya.

Untuk itu Komdis PSSI akhirnya menjatuhkan hukuman seumur hidup pada Ketua Panpel Arema FC Abdul Haris dan Koordinator Security Officer Suko Sutrisno, dilarang beraktivitas di lingkungan sepak bola.

Ikuti berita seputar Tragedi Arema vs Persebaya

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved