Berita Surabaya
Antisipasi DBD, Pemkot Surabaya Terjunkan KSH Cek Potensi Jentik hingga Ajak Partisipasi Masyarakat
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengajak masyarakat mengantisipasi Demam Berdarah Dengue (DBD). Saat ini, Kader Surabaya Hebat (KSH) telah diterjunkan
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengajak masyarakat mengantisipasi Demam Berdarah Dengue (DBD). Saat ini, Kader Surabaya Hebat (KSH) telah diterjunkan uuntuk ikut melakukan antisipasi.
Selain langsung mengecek potensi jentik nyamuk di berbagai tempat penampungan air milik warga, KSH juga mengajak partisipasi masyarakat.
Sebagaimana diketahui, KSH juga memiliki tugas sebagai Juru Pemantau Jentik (jumantik).
Berbagai penampungan air seperti bak mandi, genangan, tumpukan barang bekas dan beberapa barang lainnya harus dipastikan tak menjadi habitat nyamuk.
"Para KSH bergerak di masing - masing wilayahnya. Termasuk, mengecek ada genangan air atau tidak," kata Wali Kota Eri Cahyadi, Kamis (6/10/2022).
Sekalipun, partisipasi masyarakat lebih penting. Masing-masing harus memiliki kesadaran menjaga kebersihan lingkungan.
Sosialisasi pun dilakukan melalui petugas Puskesmas, hingga pegawai kelurahan dan kecamatan.
"Tidak bisa kalau diselesaikan sendiri oleh pemerintah. Sehingga, perlu adanya kolaborasi," tandasnya.
Bukan hanya soal pencegahan, pihaknya juga menyiapkan langkah apabila menemukan kasus baru. Termasuk antisipasi agar wabah tak meluas ke daerah lain.
"Kami juga bersinergi dengan seluruh rumah sakit di Surabaya, sehingga kalau ada yang sakit itu tahu, ini (orang) kena DBD di wilayah mana. Dengan seperti itu, kemudian mengcover zona tersebut agar tidak menyebar ke wilayah lain," katanya.
Edukasi juga dilakukan dengan mendatangi sekolah. "Sekolah - sekolah kita gerakkan, kita edukasi bagaimana menjaga kebersihan lingkungan dan toiletnya," katanya.
"Selain itu, ketika ada penularan DBD warga bisa menghubungi call center. Pencegahan inilah yang kita utamakan, lebih baik daripada mengobati," tandasnya.
Untuk diketahui, Data Dinas Kesehatan Surabaya, jumlah kasus DBD di kota pahlawan dalam setahun mencapai 187 kasus.
"Jumlah kasus tertinggi terjadi pada bulan Februari," kata Kepala Dinkes Surabaya, Nanik Sukristina di Surabaya, Kamis (6/10/2022).