Berita Jatim
HUT Provinsi Jatim, FJN Bedah Kepemimpinan Perempuan Sejak Era Majapahit hingga Gubernur Khofifah
Pada peringatan Hari Jadi Provinsi Jatim ke 77, Forkom Jurnalis Nahdliyin (FJN) menggelar FGD (Focus Discusion Group) dengan
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pada peringatan Hari Jadi Provinsi Jatim ke 77, Forkom Jurnalis Nahdliyin (FJN) menggelar FGD (Focus Discusion Group) dengan tema Membedah Kepemimpinan Perempuan di Bumi Majapahit Mulai Era Ratu Tribuana Thungga Dewi hingga Gubernur Khofifah Indar Parawansa.
Bertempat di salah satu hotel yang ada di Jalan Tunjungan, Kota Surabaya, acara ini menghadirkan Pengajar Mata Kuliah Sejarah Unesa, Rojil Nugroho Bayu Aji, S.Hum, MA, Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jatim, Muhammad Fawait, SE, M.Sc, Muslih Hasyim Sufy, S.Ag, M.B.A, Aktivis Muda NU, Alumni PMII serta mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Dr. Rizal Ramli yang hadir secara daring.
Rojil Nugroho Bayu Aji, S.Hum, MA, menyampaikan Jatim memiliki historis panjang terkait dengan kepemimpinan perempuan. "Kalau kita baca di buku Denys Lombard di Majapahit tak ada pembedaan antara laki-laki dan perempuan untuk menjadi seorang pemimpin. Jadi tak ada kriteria untuk pemimpin untuk dari seorang pria," ujarnya.
Dia melanjutkan demikian halnya dalam Negarakertagama. Majapahit itu dibangun tak hanya jaya oleh pemimpin laki-laki, tapi juga jaya dengan pemimpin perempuan.
"Kita tahu bahwasanya ada Gayatri, Tribuana Tungga Dewi ini menunjukkan di bumi Majapahit ini terdapat pemimpin perempuan yang muncul justru di saat terjadi konflik di internal atau saat itu terjadi pemberontakan," tuturnya.
Baca juga: Anggota Komisi A DPRD Jatim Setuju Wacana Pilkada Tidak Langsung: Perlu Dievaluasi
Dari sini Rojil mengambil suatu kesimpulan refleksi. Bahwa kepemimpinan perempuan menjadi salah satu faktor atau bisa jadi mempersatukan bangsa dan Negara.
"Oleh karena itu pemimpin perempuan di masa depan harus memiliki porsi bagi kita semua untuk kemudian didorong. Dan kita semua berharap dengan munculnya perempuan sebagai pemimpin, pembangunan di Negara dan bangsa ini memunculkan pembangunan yang pro dengan perempuan. Sehingga pembangunan ini tak meninggalkan perempuan, isu anak dan bisa dikolaborasikan," imbuhnya.
Sementara itu Ketua Fraksi Gerindra Gus Muhammad Fawait menyampaikan jika saat ini Jawa Timur memiliki Khofifah sebagai pemimpin yang merupakan satu-satunya gubernur perempuan di Indonesia. "Dan terbukti sejauh ini on the track dan dalam kondisi pandemi selama pemulihan yang cepat dan itu membuktikan sudah tidak relevan pemimpin itu harus seorang laki-laki," ujarnya.
Dari sudut pandang seorang anggota dewan Gus Fawait melihat jika Khofifah cukup tangguh dan bisa membuat pulih. "Saya melihat sebuah keberhasilan dan tidak bisa dilakukan pemimpin lainnya ketika tak memiliki pengalaman serta jam terbang seperti Bu Gubernur Khofifah," lanjut dia.
Fawait sangat mengapresiasi Khofifah dalam mempertahankan pertumbuhan ekonomi melebih nasional seperti saat ini.
"Di tengah krisis Covid dan PMK yang terjadi parah Jatim masih baik saja atau bahkan pertumbuhan ekonomi melebihi nasional. Saya pikir sebuah prestasi tersendiri bagi seorang pemimpin sekaliber Khofifah," imbuhnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com