Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Tragedi Arema vs Persebaya

Kondisi Terkini Korban Tragedi Kanjuruhan Asal Gresik, Mata Tak Terlalu Gelap Meski Masih Memerah

Kondisi terkini Deby, korban tragedi Kanjuruhan asal Gresik, mata tak terlalu gelap lagi meski masih memerah. Secara umum kondisinya membaik.

Penulis: Willy Abraham | Editor: Dwi Prastika
Istimewa/TribunJatim.com
Deby, korban tragedi Kanjuruhan Malang yang dirawat di IGD RSUD Ibnu Sina Gresik, saat dijenguk Wabup Gresik Aminatun Habibah, 2022. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Willy Abraham

TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Kondisi Deby Fadhilah, korban tragedi Kanjuruhan Malang yang mendapat perawatan di RSUD Ibnu Sina Gresik terus membaik, Rabu (12/10/2022).

Kondisi mata mahasiswi asal Tambak, Pulau Bawean, Gresik, tidak terlalu gelap lagi, meski warnanya masih memerah. 

Mahasiswi berusia 21 tahun ini diketahui mengalami iritasi mata akibat gas air mata, kemudian mengalami luka bagian kaki karena terinjak-injak di pintu 14 Stadion Kanjuruhan Malang, saat berusaha keluar dari stadion usai pertandingan Arema FC vs Persebaya, Sabtu (1/10/2022) lalu. 

Saat tiba di Gresik, Deby menjalani rawat jalan di RSUD Ibnu Sina Gresik. Kemudian diberikan obat dan rawat jalan kontrol ke rumah sakit.

“Awalnya merah sekali waktu saya lihat dengan bu wabup sepertinya sudah membaik setelah diobati. Rawat jalan iritasi mata,” kata Direktur RSUD Ibnu Sina Gresik, dr Soni Hamza, Rabu (12/10/2022).

Tidak sendiri, Deby menonton laga bersama kedua temannya yang berasal dari Bawean.

Kedua temannya mengalami luka ringan di bagian kaki karena terinjak saat keluar stadion. 

“Yang teman-temannya dua dari Bawean itu satunya kakinya lecet dan satunya lagi memar-memar tanpa luka, sudah kami rawat di IGD dan rawat jalan, tidak perlu opname,” tambah Soni Hamza.

Dihubungi terpisah, ayah Deby, Najib mengatakan, kondisi anaknya terus membaik. Kedua bola mata anaknya sudah tidak berwarna hitam lagi. 

“Masih merah, terus memudar, untuk melihat alhamdulilah normal,” kata Najib.

Najib mengucapkan banyak terima kasih karena biaya pengobatan ditanggung Pemkab Gresik, pihak keluarga tidak mengeluarkan biaya sepeserpun. 

Diketahui, awalnya nama Deby tidak masuk dalam daftar korban. Karena dia dirawat di rumah warga bukan di puskesmas atau di rumah sakit.

Kondisi saat itu, fasilitas kesehatan di wilayah Kepanjen penuh pasien dengan kondisi yang jauh lebih parah. Sehingga Deby ditolong dan dirawat di salah satu rumah warga yang berada di Kepanjen selama beberapa hari. 

Baca juga: Gas Air Mata di Kanjuruhan Expired 2021, Polisi: Tidak Bahaya, Meski Efeknya Terlihat Pada Korban

Deby memang tidak memberi tahu orang tuanya jika menjadi korban tragedi Kanjuruhan. Ditambah lagi namanya tidak tercantum di daftar nama korban yang berada di posko.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved