Berita Tulungagung
Sudah Dua Minggu Lebih Kebanjiran, Warga Tulungagung Manfaatkan Perahu Penyeberangan
Sudah dua minggu lebih kebanjiran, warga Tulungagung memanfaatkan perahu penyeberangan: Kasihan kalau pelajar harus menembus banjir.
Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Sudah lebih dari dua minggu ini, banjir merendam Dukuh Bedalem, Dusun Gambiran, Desa Besole, Kecamatan Besuki, Tulungagung.
Genangan air membuat sekitar 65 rumah terisolasi.
Setiap hari warga memanfaatkan sebuah perahu milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang ditinggalkan di dusun ini.
Sebenarnya ketinggian air satu meter lebih dan masih bisa dilewati orang dewasa.
Namun mereka harus basah-basahan menembus air.
Sementara sepeda motor sama sekali tidak bisa melintas, karena pasti mogok di tengah banjir.
Perahu ini sangat membantu untuk pelajar dan pekerja yang berangkat pagi hari.
"Kalau pagi anak-anak sekolah itu yang banyak diangkut. Kasihan kalau harus menembus banjir," ucap Sringatin (50), salah satu warga Dukuh Bedalem, Rabu (12/10/2022).
Rumah Sringatin yang menjadi dermaga perahu BPBD ini.
Perahu kecil ini bersandar di sisi utara rumah Sringatin, lalu penumpang turun di halaman rumahnya.
Sepeda motor warga yang rumahnya terisolasi dititipkan ke warga lain yang tidak kebanjiran.
"Ada pekarangan warga yang jadi tempat penitipan sepeda motor. Karena tidak mungkin menyeberang," sambung Sringatin.
Permukiman yang terisolasi ada di sebelah utara permukiman utama, dikelilingi sawah dan sungai. Permukiman ini hanya punya satu jalan keluar masuk yang saat ini tertutup banjir.
Situasi ini sudah dialami warga sejak tanggul sungai di dekat permukiman mereka jebol, dan belum bisa diperbaiki karena debit air sangat tinggi.