Berita Surabaya
Makaseeh.rek, Makaroni Bebas MSG dan Gluten Buatan Mahasiswa Unair yang Dapat Pendanaan P2MW
Cicipi Makaseeh.rek, camilan sehat makaroni bebas MSG dan gluten buatan mahasiswa Unair Surabaya yang dapat pendanaan P2MW.
Penulis: Fikri Firmansyah | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Fikri Firmansyah
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Lima tim mahasiswa Universitas Airlangga Surabaya (Unair) berhasil mendapatkan pendanaan dari Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) 2022 yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemdikbud Ristek RI.
Satu di antara tim yang lolos pendanaan itu mengusung produk makaroni tanpa MSG dan gluten bernama Makaseeh.rek.
Ketua Tim Makaseeh.rek, Tazkia Ibnatiar Rahma menjelaskan, Makaseeh.rek adalah usaha kuliner camilan sehat yang berdiri sejak tahun 2021 dengan slogan "Sehatnya bertUbi-tUbi."
Usaha ini berawal dari keluhan sulitnya menemukan cemilan sehat, terutama makaroni.
Makaroni yang beredar saat ini cenderung memiliki citarasa yang terlalu pekat karena menggunakan MSG dan juga mengandung gluten, karena terbuat dari tepung terigu.
Kandungan itu tidak baik bagi kesehatan, terlebih bagi para penderita penyakit celiac atau penyakit intoleransi gluten, anak-anak, dan lansia.
Makaseeh.rek memilih bahan baku berupa ubi jalar putih yang mengandung serat yang tinggi, sehingga dapat menjaga kelancaran pencernaan. Selain itu, ubi jalar putih juga memiliki manfaat untuk menurunkan kadar gula dalam darah pada penderita diabetes, mengatasi stres karena mengandung vitamin B5 atau asam pantotenat, dan lain sebagainya.
Ubi jalar putih itulah yang kemudian diolah menjadi makaroni tanpa MSG, gluten, pengawet, dan pewarna
Trial and Error. Dalam perjalanan merealisasikan produk tersebut, tim Makaseeh.rek mendapati tantangan bahwa ternyata proses pembuatannya lebih sulit dari yang diperkirakan.
“Resep yang tersedia kebanyakan menggunakan tepung terigu yang mengandung gluten. Kami pun mencoba berbagai jenis tepung yang tidak mengandung gluten, tetapi malah menghasilkan cireng, stik, kue gosong, bagelen, kerupuk, dan lain-lain. Selain itu, membuat bentuk makaroni juga cukup sulit,” jelas Tazkia, Sabtu (15/10/2022).
Selain itu, Tazkia juga menjelaskan, membuat makaroni sehat nyatanya membutuhkan biaya yang lebih tinggi untuk mempertahankan kualitas. Hal inilah yang akhirnya melatarbelakangi Makaseeh.rek ikut serta dalam P2MW 2022.
“Melalui P2MW 2022 kami mendapatkan pendanaan yang memungkinkan Makaseeh.rek untuk melakukan pengembangan produk, seperti meningkatkan mutu kesehatan dan ekspansi pasar. Kemudian melalui pendampingan, kami bisa mendapatkan ilmu baru dalam membesarkan usaha rintisan,” terangnya.
Tingkatkan Efisiensi
Tazkia memaparkan, setelah mendapatkan pendanaan dari P2MW, Makaseeh.rek akan berfokus pada peningkatan efisiensi proses produksi, sehingga bisa menghasilkan produk lebih cepat dengan kuantitas yang lebih banyak.
Selain itu, harapannya Makaseeh.rek juga bisa melakukan ekspansi pasar dengan menjalin lebih banyak mitra dan terus melakukan inovasi rasa.
“Harapannya tentunya bisa merambah ke produk baru dengan tetap mengusung konsep dasar yaitu tanpa MSG, gluten, pengawet, dan pewarna. Juga tentunya konsep berbahan baku ubi,” tandasnya.
Sekadar informasi, tim Makaseeh.rek yang bisa ditemui di Instagram @makaseeh.rek juga ini beranggotakan lima orang, yaitu Tazkia Ibnatiar Rahma, Farrel Christian Tomo, Cantika Salsabila Pratiwi, Andre Young, dan Aufa Nadia Alfayedha. Tim tersebut memiliki dosen pembimbing, Made Gitanadya Ayu Ariani.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com