Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Jatim Waspada Cuaca Ekstrem dan Hidrometeorologi, Gubernur Khofifah Segera Lakukan Mitigasi

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta masyarakat dan pemda untuk waspadai dampak terjadinya cuaca ekstrem dan fenomena hidrometeorogi

SURYA/FATIMATUZ ZAHROH
Gubernur Khofifah Indar Parawansa meninjau lokasi bencana di sejumlah daerah di Jatim. 

Setidaknya, terdapat 7 DAS yang diwaspadai diantaranya Sungai Bengawan Solo yang memiliku dari 4 DAS antara lain Kali Girindalu, Kali Lamong, Kali Lorog. 

Kemudian, di Sungai Welang Rejoso, Sungai Brantas, Sungai Madura, Sungai Pekalen Sampean, Sungai Bondoyudo Bedadung, dan Sungai Baru Bajulmati.

"Untuk 7 DAS itu, telah dipasang Early Warning System (EWS). Tolong masyarakat ikut menjaga EWS ini demi kebaikan kita bersama," tegas Khofifah. 

Untuk mempersiapakan hal tersebut, Khofifah menjelaskan, pihak BPBD Jatim telah mengirim bantuan logistik ke kabupaten/kota untuk mengantisipasi dan mengatasi bencana.

Baca juga: Ziarah ke Makam Bung Karno Kota Blitar, Gubernur Khofifah Ingatkan Pesan Soal Jas Merah

Terakhir, Gubernur Khofifah berpesan, masyarakat diharapkan turut membantu BPBD masing-masing kabupaten/kota dengan memantau sampah-sampah yang ada di hulu dan hilir sungai.

"Petugas juga harus menyiapkan posko 24 jam dan wajib siapkan rambu-rambu jika sewaktu-waktu diperlukan guna evakuasi bencana," pesannya.

Pada kesempatan yang sama, Khofifah kembali mengajak peran serta masyarakat untuk ikut menjaga lingkungan masing-masing. 

Misalnya, dengan tidak membuang sampah sembarangan, membersihkan saluran irigasi/sungai-sungai.

Kemudian, memangkas dahan dan ranting pohon yang rapuh/lapuk.

“Terkait cuaca ekstrem yang harus diwaspadai oleh semua warga. Dari hal yang sederhana seperti membuang sampah pada tempatnya ataupun melakukan kerja bhakti di lingkungan masing-masing, Insyaallah bisa menjadi ikhtiar bersama untuk mewaspadai cuaca esktrem,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala BMKG Klas I Juanda Sidoarjo, Taufiq Rahman, melalui rilisnya menyampaikan, hasil analisis dinamika atmosfer di wilayah Jawa Timur terkini menunjukkan adanya pola belokan angin serta perlambatan kecepatan angin yang dapat meningkatkan aktivitas konvektif dan pertumbuhan awan hujan.

“Aktifnya fenomena gelombang atmosfer Equatorial Rossby, serta suhu muka laut di perairan Jawa Timur masih hangat dengan anomali antara +1.0 s/d +3.0 ºC, sehingga suplai uap air akan semakin banyak di atmosfer,” terangnya.

Kondisi tersebut mempengaruhi pembentukan awan–awan Cumulonimbus yang semakin intens dan dapat mengakibatkan cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin kencang, puting beliung dan hujan es.

Berita Surabaya lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved