Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Mojokerto

Cuaca Ekstrem Potensi Badai di Wilayah Tahura, Pendakian Gunung Welirang-Arjuno Masih Ditutup

Empat pendakian gunung di wilayah Taman Hutan Raya (Tahura) R Soerjo masih ditutup menyusul potensi cuaca ekstrem.

ISTIMEWA
Suasana di Gunung Pundak kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) R Soerjo Kabupaten Mojokerto. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Mohammad Romadoni

TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO - Empat pendakian gunung di wilayah Taman Hutan Raya (Tahura) R Soerjo masih ditutup menyusul potensi cuaca ekstrem.

Adapun pendakian gunung yang hingga saat ini masih ditutup adalah jalur pendakian Gunung Welirang-Arjuno, Gunung Pundak dan Bukit Watu Jengger.

Penutupan jalur pendakian itu berdasarkan prakiraan BMKG terkait cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi saat musim hujan Oktober 2022.

Kepala UPT Tahura R Soerjo, Ahmad Wahyudi mengatakan penutupan sementara empat pendakian gunung yang semula hingga 9-15 Oktober kini diperpanjang hingga 20 Oktober mendatang.

Penutupan ini sesuai analisa prakiraan BMKG yang memprediksi cuaca ekstrem hingga hujan lebat secara terus-menerus di wilayah Mojokerto.

"Ditutup sementara hingga 20 Oktober kami tetap mengacu dari hasil analisa imbauan BMKG lantaran saat ini memang curah hujan di atas wilayah Tahura masih sangat tinggi bahkan berpotensi terjadi badai," jelasnya saat dikonfirmasi melalui seluler, Selasa (18/10/2022).

Baca juga: Jelang ANBK, Marak Pencurian Laptop di Sekolah SD Mojokerto, Dispendik Instruksikan Ini ke Kepsek

Baca juga: Parkir di Tepi Jalan, Truk Box Tertimpa Pohon Tumbang di Mojokerto, Picu Kemacetan ke Arah Surabaya

Menurut dia, penutup empat jalur pendakian gunung ini sebagai upaya antisipasi kejadian yang tidak diinginkan saat cuaca ekstrem di kawasan pegunungan.

Pihaknya tetap memprioritaskan keselamatan meskipun penutupan ini bakal berdampak terhadap turunnya pemasukan dari kunjungan wisatawan.

"Iya memang berkurang namun prioritas kita adalah keselamatan masyarakat dan pengunjung yang lebih diutamakan," ungkapnya.

Wahyudi mengungkapkan ada dampak positif terkait perpanjangan penutupan ini yaitu pemulihan ekosistem hutan lantaran tidak terjamah pendakian.

"Upaya pemulihan juga untuk menjaga keseimbangan ekosistem dari aktivitas manusia termasuk pendakian," terangnya.

Ia menambahkan kemungkinan penutupan sementara ini bakal kembali diperpanjang apabila cuaca ekstrem hingga bulan Oktober.

"Kami tetap patuh dari imbuan BMKG karena potensi cuaca ekstrem terus terjadi dan bisa jadi penutupan akan diperpanjang," ujarnya.

Baca juga: Banyak Guru Masuki Masa pensiun, Sekolah di Kabupaten Mojokerto Terancam Kekurangan Tenaga Pendidik

Dikonfirmasi terpisah, Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Juanda, Teguh Tri Susanto menerangkan prakiraan hingga 22 Oktober atmosfer di wilayah Jawa Timur termasuk Mojokerto sangat signifikan berpotensi cuaca ekstrem.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved