Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Donor Darah Plus Mengenal Arti Me Time dan Nilai Lintas Generasi di 'Palmerah, Yuk!' Pekan Ketiga

Palmerah Yuk! pekan ke-3 sukses diadakan. Mengenal arti me time dan merawat nilai lintas generasi sambil donor darah.

Editor: Hefty Suud
Istimewa/TribunJatim.com
Dokumen Corporate Communications Kompas Gramedia, Bagas Kurniawan (Palmerah, Yuk! Pekan Ketiga). 

TRIBUNJATIM.COM - Pagelaran Palmerah, Yuk! pekan ke-3 sukses diadakan mulai pukul 10.00-20.00 WIB di Bentara Budaya Jakarta, Jumat (21/10/2022).

Pekan ke-3 digelarnya Palmerah Yuk! mengusung tema “Merawat Nilai Lintas Generasi” dengan menghadirkan berbagai narasumber yang kompeten dan kredibel di bidangnya.

Yakni Kepala Departemen Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia Fransisca Saveria Sika Ery Seda; Founder Youth Laboratory Indonesia Muhammad Faisal; dan Co-founder The Heart of Menjadi Manusia Adam A Abednego.

Acara ini dimoderatori oleh Pemimpin Redaksi Kompas.com Wisnu Nugroho. Ada yang berbeda dari acara talkshow pekan ini, acara yang biasanya diadakan pada sore hari, kali ini diselenggarakan pada pagi hari. Sehingga pada pekan ini acara talkshow tersebut bertajuk “Bincang Pagi”.

Dari Bincang Pagi yang secara mengalir berlangsung selama kurang lebih 2 jam, para narasumber memaparkan berbagai insight mengenai pentingnya merawat nilai lintas generasi.

Me time atau waktu untuk diri sendiri merupakan poin yang diangkat oleh Prof Ery pagi ini.

Baca juga: BERITA TERPOPULER JATIM: Detik-detik Longsor di Tulungagung - Tersangka Tragedi Kanjuruhan Diperiksa

Ia memaparkan bahwa me time adalah sesuatu yang penting bagi manusia.

Oleh karena itu, manusia harus bisa meluangkan waktu untuk bisa mengenal dan memahami apa yang diinginkan oleh dirinya sendiri.

Hal yang cukup penting untuk dipahami adalah masing-masing generasi perlu memahami bahwa setiap orang memiliki kebenarannya masing-masing karena kebenaran itu sifatnya relatif.

Hal yang tidak kalah pentingnya adalah antargenerasi tidak perlu merasa paling hebat atau paling baik.

Dalam menyelesaikan permasalahan bersama, Faisal berpendapat bahwa diperlukan kolaborasi dari setiap generasi.

Baca juga: BERITA TERPOPULER SELEB: Jawaban Sule Soal Perselingkuhan Nathalie - Artis Cantik Dituding Kena Azab

Baca juga: VIRAL TERPOPULER: Gadis ABG Nekat Jual Darah Demi Ponsel Canggih - Sosok Rudolf Tobing Pembunuh AYR

Pentingnya generasi saat ini untuk memiliki empati terhadap generasi terdahulu, karena pengalaman dan pelajaran hidup lebih dulu mereka didapatkan.

“Tantangan dari setiap generasi adalah bagaimana mereka merawat nilai-nilai baik dari kehidupan dan kepercayaan terhadap nilai baik tersebut,” tambah Faisal.

Adam menjelaskan bahwa anak adalah sebuah representasi dari generasi masa kini, cenderung mengimitasi perilaku dari orang tua sebagai representasi dari generasi terdahulu.

Setiap generasi memiliki masalahnya masing-masing, adalah bijak untuk tidak membandingkan permasalahan dari satu generasi ke generasi lainnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved