Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pemprov Jatim

Gubernur Khofifah Pimpin Misi Dagang Jatim ke Aceh, Dalam 8 Jam Catatkan Transaksi Rp 197 Miliar

Perluasan perdagangan antar daerah terus dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Ndaru Wijayanto
Pemprov Jatim
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menggelar silaturahmi dengan masyarakat kelahiran Jatim yang tinggal di provinsi Nangroe Aceh Darussalam, Senin (25/10/2022). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Fatimatuz Zahroh

TRIBUNJATIM.COM, ACEH - Perluasan perdagangan antar daerah terus dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Hari ini, Selasa (25/10/2022), Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memimpin rombongan pelaku usaha Jatim untuk Misi Dagang ke Provinsi Aceh.

Berlangsung di Hotel Amel Convention Hall Aceh, Banda Aceh, Misi Dagang Jatim di Aceh ini merupakan kegiatan ke 27 yang dilakukan oleh Pemprov Jawa Timur sepanjang kepemimpinan Gubernur Khofifah

"Misi Dagang dengan menguatkan kolaborasi sektor perdagangan antar dua provinsi telah kita lakukan di 26 titik. Provinsi Aceh ini adalah titik yang ke 27,” tegas Khofifah. 

Lebih lanjut ia mengatakan Provinsi Aceh sangat potensial bagi Jatim dari segi perdagangan. Begitu juga sebaliknya. Sehingga penguatan antar keduanya diharapkan bisa terus dilakukan. 

Berdasarkan data BPS, total nilai perdagangan Jawa Timur dengan Aceh tahun 2021 mencapai Rp 34,12 Miliar.

Baca juga: Perkuat Misi Dagang Antar Daerah, Khofifah Bawa Sukses Program OPOP untuk Dikembangkan di Kalsel

Nilai tersebut merinci nilai muat atau penjualan Jatim atas Aceh Rp 10,08 Miliar dari beberapa komoditi yang disuplai Jatim untuk Aceh. 

Seperti Minyak Kelapa, Parfum dan Alat Rias, Mesin Pengolah Data Otomatis, Pupuk, Bawang Bombay, Amonium Sulfat, Produk Farmasi, Sepatu Olah Raga, Peralatan Listrik.

Sementara nilai bongkar atau pembelian Jatim atas Aceh mencapai Rp 24,04 Miliar untuk beberapa komoditi.

Untuk komoditi seperti batu-batuan, peralatan listrik, ikan beku, sayuran, adalah komoditi yang disuplai Aceh untuk Jatim.

"Jawa Timur berkontribusi sebesar 0,78 persen terhadap total nilai penjualan Aceh dan berkontribusi sebesar 0,19 persen terhadap total nilai pembelian Aceh," terangnya.

Khofifah menyebut Misi Dagang yang dilakukan antara Jatim dan Aceh merupakan upaya fasilitasi Pemprov.

Jatim untuk mempertemukan para pelaku usaha dari Jawa Timur dan Provinsi Mitra dalam menyebarluaskan potensi produk-produk yang dihasilkan.

Di antaranya produk industri, perdagangan, perikanan, agribisnis serta peluang investasi lainnya.

"Semoga Misi Dagang kali ini mampu memberikan manfaat bagi Jawa Timur maupun Aceh terutama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Nasional," harapnya.

Menurut Gubernur Khofifah angka yang dicatatkan pada misi dagang kali ini merupakan peningkatan hubungan dagang yang luar biasa antara Jatim dan Aceh.

"Jatim dan Aceh telah menjalin hubungan dagang yang luar biasa. Alhamdulillah hari ini selama delapan jam tercatat 33 transaksi dengan total nilai 197 milliar," ujar Khofifah. 

Angka tersebut terdiri dari nilai muat atau penjualan Jatim atas Aceh sebesar Rp 161,8 miliar.

Beberapa komoditas yang disuplai Jatim untuk Aceh antara lain bahan bangunan, rokok, tekstil, bahan baku kulit, kerjasama pengrlolaan kawasan industri serta alat kesehatan. 

Sementara nilai bongkar atau pembelian Jatim atas Aceh mencapai Rp 35,1 Miliar untuk beberapa komoditas antara lain udang vaname, kopra, dan kepiting soka. 

Sementara itu, Asisten Pemerintahan Keistimewaan Aceh dan Kesejahteraan Rakyat Sekdaprov Aceh Muhammad Ja'far menyampaikan kerjasama antara pemerintah Aceh dengan pemerintah provinsi Jawa Timur ini melibatkan kesepakatan bersama antara Gubernur Aceh dengan Gubernur Jawa Timur.

Ia mengatakan kegiatan hari ini diharapkan bisa memberikan semangat dan memberikan motivasi kepada skpd di dya Provinsi untuk melanjutkan kegiatan-kegiatan yang tentu dibutuhkan oleh kedua pihak.

"Harapan kami yang pertama bahwa kegiatan kita pada hari ini, kerjasama antara kedua daerah investasi perdagangan dan sebagainya bisa lebih meningkat dan kita bisa lebih saling sharing informasi saling belajar antara para pelaku usaha di kedua provinsi dan juga antara dua SKPD di provinsi ini," harap Muhammad Ja'far.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved