Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Gubernur Khofifah Minta Distribusi Beras Medium Sampai Pasar Tradisional di Jatim

Jaga ketahanan pangan serta daya beli masyarakat, Gubernur Jatim Khofifah minta distribusi beras medium sampai pasar tradisional.

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Fatimatuz Zahroh
RAKOR - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menggelar Rakor Bupati/Wali Kota bersama Menko Pangan Zulkifli Hasan di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (21/8/2025). Dalam kegiatan ini, Khofifah minta kepala daerah memastikan distribusi beras medium hingga pasar tradisional.  

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Fatimatuz Zahroh

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyoroti distribusi beras medium di sejumlah daerah yang belum merata.

Untuk itu, ia menginstruksikan bupati dan wali kota memastikan distribusi beras medium program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) berjalan lancar hingga pasar tradisional. 

Langkah ini menurutnya sangat penting, untuk menjaga ketahanan pangan serta daya beli masyarakat di tengah tantangan ekonomi. 

“Posisi Jatim saat ini, alhamdulillah, nilai tukar petani mengalami peningkatan. Rasio ketersediaan beras di Jatim, kalau Pak Mentan menyampaikan stok sekian, Jatim sebagai lumbung pangan nasional, rasio ketersediaan beras kita punya surplus besar," ujar Khofifah, Jumat (22/8/2025). 

Tetapi di pasar terkait beras SPHP, Khofifah menilai butuh dorongan khusus.

Sebab, terjadi kelangkaan beras SPHP yang merupakan kategori medium. 

"Terkait SPHP ini butuh dorongan khusus supaya beras-beras medium ini ke pasar-pasar tradisional,” kata Khofifah.

Dia pun mengungkap fakta yang didapat saat kunjungan ke Pasar Tanjung di Kabupaten Jember beberapa waktu lalu.

Menurut dia, beras medium SPHP tidak tersedia dalam waktu yang relatif lama.

“Saya ke Jember, ke Pasar Tanjung, lantai 1 tidak ada beras SPHP. Lantai 2 tidak ada beras SPHP. Saya tanya mulai kapan? Mulai April,” ungkapnya.

Baca juga: Percepat Program Nasional, Khofifah Pertemukan Menteri, BUMN hingga Bupati/Wali Kota se-Jatim

Menurutnya, kondisi ini harus segera direspons cepat oleh pemerintah daerah.

Sebab, pada 1 September 2025 mendatang, Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis data konsumsi rumah tangga, di mana beras menjadi komoditas utama. 

Jika masyarakat tidak bisa mendapatkan beras medium dan terpaksa membeli beras premium, hal ini dikhawatirkan berpengaruh pada angka kemiskinan di daerah.

“Mereka sebenarnya kemampuannya pada beras medium. Tapi mereka tidak temukan itu sehingga mereka harus beli beras premium. Dan seterusnya nanti akan berpengaruh pada angka kemiskinan di masing-masing daerah dan secara kumulatif di Jatim,” jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved