Arti Kata
Arti Kata Embrace Overpacking, Kebiasaan Bawa Barang Berlebih Saat Traveling, Inilah 7 Kerugiannya
Seringkali berkemas berlebih berakhir sia-sia lantaran tak semua barang dibawa akan digunakan. Berikut 7 kerugian lain dari embrace overpacking.
TRIBUNJATIM.COM - Traveling atau berlibur kini telah berubah menjadi suatu kebutuhan.
Kemudahan dan penawaran menarik yang ditawarkan berbagai aplikasi atau agen traveling menjadi salah satu pemicu utama masyarakat senang berlibur.
Menurut sebuah studi dari Cornell University, aktivitas traveling dapat meningkatkan kebahagiaan seseorang.
Sensasi traveling disebut serupa seperti kebahagiaan memiliki mobil baru.
"Traveling dapat meningkatkan kebahagiaan secara substansial seolah memperoleh sesuatu yang nyata seperti memiliki mobil baru," bunyi studi Cornel University.
Seorang profesor di Columbia Business School, Adam Galinsky juga berpendapat jika traveling berguna untuk meningkatkan kreativitas.
"Ini juga memperdalam pengetahuan dan meningkatkan cara Anda berpikir sehingga meningkatkan kreativitas Anda," kata Adam.
Namun, apa jadinya bila traveling malah memicu stres?
Hal itu bisa saja terjadi lantaran munculnya gangguan, masalah atau konflik selama traveling.
Seperti embrace overpacking, istilah yang digunakan untuk traveler yang kerap berkemas secara berlebih.
Traveler atau travel blogger biasanya mempromosikan kiat-kiat berlibur simpel dan minimalis.
Namun kenyataan di lapangan berkata sebaliknya.
Pengamat budaya dan teknologi JD Shadel menyebut kebanyakan dari mereka malah melakukan overpacking, alih-alih berlibur dengan bawaan yang simpel.
"Saya telah menemukan bahwa overpacking dapat menyebabkan fiksasi stres dengan berapa banyak barang yang harus atau tidak harus dikemas. Bepergian dengan banyak barang dinilai seperti turis yang menimbun," kata Shadel kepada The Washington Post.
Seringkali berkemas berlebih malah berakhir sia-sia lantaran tak semua barang yang dibawa akan digunakan.