Berita Otomotif
Banjir Jadi Momok Bagi Motor, Mesin Jangan Langsung Dinyalakan, Simak Penjelasan MPM Honda
Hujan lebat masih terjadi di beberapa daerah di Jatim, bahkan ada beberapa yang terendam banjir.
Penulis: Fikri Firmansyah | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Fikri Firmansyah
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Hujan lebat masih terjadi di beberapa daerah di Jatim, bahkan ada beberapa yang terendam banjir.
Banjir sendiri menjadi momok menakutkan bagi motor. Pasalnya, banjir yang merendam motor bisa menyebabkan air menekan dan mengisi semua celah ruang yang ada di dalam sepeda motor.
Bagi masyarakat yang beraktifitas dengan menggunakan motor dan harus melewati genangan air maupun daerahnya yang terkena banjir wajib memperhatikan perawatan motornya agar kembali prima dan siap digunakan untuk beraktifitas.
Hal tersebut juga dibenarkan oleh Technical Service Division Head MPM Honda Jatim, M Bondan Priyoadi.
"Perawatan wajib dilakukan agar sepeda motor kembali prima setelah terkena banjir, baik setelah melewatinya jalan maupun karena terendam saat terparkir," ujar Bondan, sapaan akrab M Bondan Priyoadi. Kamis (27/10/22) di MPM Learning Center.
Adapun cara perawatan motor yang terendam air juga tergantung dari seberapa tinggi air merendam motor.
Baca juga: MPM Honda Jatim Launching New CBR250RR, Usung Karakter Big Bike, Intip Harganya di Sini
"Sebab, hal tersebut menjadi patokan, apa saja komponen dari motor yang perlu diperiksa. Selain itu, komponen yang terendam itu seluruhnya harus dikeringkan, dibersihkan, diperiksa, diperbaiki dan diganti jika perlu," imbuhnya.
Hal pertama yang harus dihindari dan diperhatikan setelah terkena banjir, kata dia, yakni menyalakan mesin. Dalam menghidupkan mesin, perlu memastikan dulu sudah tidak ada air di dalam mesin.
"Dengan memutar kunci kontak ke arah ON, kemungkinan besar dapat menyebabkan rusak ECM/ECU (Eletronic Control Module/Eletronic Control Unit)," kata Bondan.
Kedua, cuci motor agar tidak ada kotoran air banjir yang menempel. Perlu diketahui kotoran air tersebut efeknya dapat meninggalkan noda dan karat pada bagian besi sepeda motor.
"Sebagai contoh, komponen busi. Segeralah cek busi. Jika busi basah, usahakan untuk mengeringkan dan menyikatnya. Setelah kering, pasang kembali secara hati-hati agar drat busi tidak rusak. Langkah ini juga perlu kehati – hatian. Agar tidak terjadi kerusakan yang lebih parah lagi," sambung dia.
Ia juga menyarankan agar mengetahui mekanisme kerja oli dalam mesin. Pasalnya saat kendaraan bermotor terendam banjir, ada kemungkinan oli tercampur dengan air banjir.
Meskipun sebenarnya masih bisa dinyalakan, ada kemungkinan pasti lajunya tidak terlalu maksimal seperti semestinya.
"Jika terlihat seperti memasuki warna cokelat keabu-abuan, itu tandanya oli tercampur dengan air, jadi otomatis mesin harus dikuras dan di bersihkan dengan oli berulang ulang sampai warna olinya normal. Untuk matic, oli yg harus diperiksa adalah oli mesin dan oli transmisi /oli gardan," jelasnya.