Pembunuhan Brigadir J
Suara Getir Ibu Yosua Sentak Ferdy Sambo, Minta Jangan Sok Tahu: Jenderal Tidak Usah Banyak Bicara!
Suara bergetar, Rosti Simanjuntak murka ke Ferdy Sambo, mengatakan jika dia tahu persis karakter anaknya.
Penulis: Alga | Editor: Arie Noer Rachmawati
"Saya yang melahirkan anakku, saya yang membesarkan anakku, saya tahu dengan karakter anakku," tegas Rosti Simanjuntak, melansir Grid.ID.
Tak hanya kepada Ferdy Sambo, dalam persidangan, Rosti Simanjuntak dan suaminya, Samuel Hutabarat, bertemu sopir pribadi Ferdy Sambo, Kuat Maruf.
Dalam persidangan, Rosti Simanjuntak bertanya soal hubungan apa di antara Kuat Maruf dan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.
Dengan suara bergetar dan emosional, Rosti Simanjuntak menanyakan mengapa Kuat Maruf tega ikut berperan dalam kematian sang putra.
"Ada apa kamu sama si Putri itu, Kuat Maruf! Ada apa? Siapa kamu di dalam itu? Siapanya si Putri kamu?"
"Sampai kamu mendesak mengatur si Putri," ujar Rosti Simanjuntak dengan emosional dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Rabu (2/11/2022).
"Saya orang kecil saja tidak bolehkan orang lain di rumah mengatur. Apalagi kepada istri yang bukan istri kita," kata ibunda Brigadir Yosua.
Baca juga: Sosok Susi ART Ferdy Sambo, Tak Sendiri Kerja di Rumah Suami Putri Candrawathi, Begini Kondisi Rumah
Rosti Simanjuntak pun menilai peran Kuat Maruf sangat luar biasa sehingga terjadi pembunuhan terhadap anaknya.
Bahkan ibu Brigadir Yosua mengakui, skenario pembunuhan yang direkayasa oleh para terdakwa sangat hebat.
"Di dalam kasus ini, Kuat Maruf skenario yang sangat hebat, sangat luar biasa, saya lihat di dalam kasus ini kalian mengetahui semua," ucapnya.
"Bahkan menginginkan daripada kematian anakku," kata Rosti Simanjuntak seraya menangis dengan suara yang bergetar.
Rosti Simanjuntak pun mempertanyakan hati nurani para terdakwa yang tega menghabisi nyawa anaknya secara sadis.
Ia juga menyayangkan permintaan maaf para terdakwa baru disampaikan kepada keluarga di dalam persidangan.
"Sungguh luar biasa kalian sebagai manusia yang memiliki hati nurani. Kita sama-sama ciptaan Tuhan, kok baru sekarang ada kesadaran kamu minta maaf kepada ibu."
"Ibunda daripada Yosua yang saat kau bunuh dengan sangat sadisnya," tutur Rosti Simanjuntak.