Bunda Corla Shalat Tahajud Setelah Cerai, Dikenal Ceria Ternyata Sisi Lain Berbeda: Semua Ujian

Dalam kesempatan itu Bunda Corla mengaku tak mengandalkan hal tersebut sebagai tempat untuk meraup kekayaan.

Hal tersebut lantaran Bunda Corla memikirkan pekerjaan tetap dan penting yang merupakan jaminan hidup di masa depan.

"Saya tidak gila dengan yang namanya duit, popularitas, tidak gila dengan kemewahan, keartisan, keviralan.

Kenapa? Ini semua ujian buat Bunda, bagaimana kita menghadapinya.

Apakah kita lupa diri atau kita semakin sombong, atau kita mulai gegabah meninggalkan pekerjaan yang sudah pasti masa depannya cerah?" ujar Bunda Corla.

Baca juga: Ivan Gunawan Akhirnya Beber Awal Kenal Bunda Corla, Kuak Siapa Ratu Jreng: Bukan Duit, Igun Kangen

Bunda Corla lantas menceritakan kisah perjuangannya yang rela bekerja di restoran cepat saji setelah dirinya bercerai.

Ya, Bunda Corla harus bekerja keras untuk menghidupi dirinya setelah berpisah dengan sang suami.

Meskipun di Jerman seorang janda menjadi tanggungan pemerintah, Bunda Corla memilih untuk mandiri dengan bekerja.

Baca juga: Atta Halilintar Langsung Sawer Bunda Corla Rp100 Juta Gegara Aksinya di Bus, Suami Aurel: Makasi

"Kerja di McDonald memang gajinya untuk Bunda itu sudah lumayan karena dulu Bunda punya suami, cerai, lalu dibantu oleh pemerintah.

Di Jerman, kalau ada seorang janda belum dapat kerjaan, kita bisa mengajukan ke pemerintah bahwa kita butuh biaya hidup," ujarnya.

"Hidup di Jerman itu pengangguran saja dikasih uang, jangan salah kaprah hal ini.

Walaupun Bunda masih memegang paspor WNI karena memang Bunda itu pernah bekerja, bayar pajak, lalu ketika ada pandemi itu mereka melihat karena itulah hasil dari kita bayar pajak tadi.

Tapi Bunda tidak mau bertahan dengan uang pemerintah, saya harus kerja cari makan," sambung Bunda Corla.

Bunda Corla pun mencari pekerjaan tanpa putus asa hingga suatu malam ia salat Tahajud saat Ramadhan.

"Bunda meneteskan air mata mengadu dengan Tuhan 'Ya Allah kasih aku pekerjaan, aku ingin kerja normal, ingin kerja menutupi kebutuhan sehari-hari," ujarnya.