Satu Keluarga Tewas di Jakarta Barat
Kaget Tetangga Satu Keluarga Tewas di Jakarta Barat, 3 Bulan Lalu Ketemu Korban: Kaki Diikat Plastik
Kejanggalan aktivitas korban sebelum satu keluarga tewas di Jakarta Barat: jalan kaki diikat plastik hitam. Kondisi ekonomi terkuak.
TRIBUNJATIM.COM - Insiden satu keluarga tewas di Jakarta Barat hingga kin menjadi sorotan.
Penyebab empat orang yang masih satu keluarga tewas di dalam rumah Perumahan Citra Garden 1 Extension, Kalideres, Jakarta Barat, masih menjadi misteri.
RY (71), RN (68), DF (42) dan BG (69) diduga meninggal dunia karena kelaparan.
Namun keluarga korban merasa tak mungkin empat orang tersebut meninggal dunia karena tidak makan.
Sebab satu keluarga tewas di Jakarta Barat ini bukan orang tak mampu.
Ditemukannya kapur barus yang ditabur di tubuh 3 korban tewas pun disorot.
Bak janggal, bagaimana satu keluarga tewas di Jakarta Barat bisa kelaparan, padahal masih bisa membeli kapur barus di rumahnya.
Kejanggalan lain dari kasus tersebut adalah aktivitas keluarga, sebelum keempatnya ditemukan tak bernyawa.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Tetangga korban sempat melihat perilaku tidak biasa dari penghuni rumah sebelum mereka ditemukan tewas dengan perut kosong.
Tio (58), tetangga sebelah rumah keluarga RY (71), terakhir kali melihat sosok lansia itu 2-3 bulan lalu.
Untuk diketahui, RY dan tiga anggota keluarganya ditemukan warga dalam kondisi meninggal dunia dan berbau busuk pada Kamis (10/11/2022) malam.
"Sekitar 2 atau 3 bulan lalu, saya terakhir ketemu dia," kata Tio di kediamannya, Sabtu (12/11/2022).
Seingat Tio, dia melihat RY berjalan menuju rumahnya dengan kaki yang dibungkus plastik hitam.
Baca juga: Satu Keluarga Tewas di Kalideres Bukan Orang Sembarangan? Aset Miliaran, Tak Mungkin Mati Kelaparan
"Saya lihat dari sana jalan kaki, tapi kakinya diikat pakai plastik hitam.
Begini, diikat gitu. Lalu saya tanya, 'kaki kenapa?' Tapi (dia) diam saja," ungkap Tio.
Tio mengakui bahwa ia mencurigai RY dan istrinya M, sudah pindah rumah sejak awal tahun.
Sebab, sudah lama ia tidak mendengar suara obrolan antaranggota keluarga itu.
RY juga pernah menyebut bahwa istrinya sudah pindah, saat Tio berkunjung dalam rangka Imlek pada Februari atau Maret 2022 lalu.
Sejak saat itu juga, ia menyadari bahwa tidak ada lagi kendaraan mobil dan motor yang biasa digunakan keluarga itu untuk beraktivitas.
Sedangkan kini, Tio tidak menyangka bahwa bau busuk menyengat beberapa waktu belakangan berasal dari mayat empat orang yang sudah bertetangga dengannya sejak 20 tahun lalu.
Baca juga: Terungkap 1 Keluarga Tewas di Kalideres Tak Mati Bersamaan, sempat Hidup Bersama Mayat: Mumifikasi
"Pas tahu ada empat mayat, saya kaget," sebut dia.
Selama bertetangga, Tio menyebut mengenal keluarga tersebut, namun hanya sebatas bertegur sapa.
Belasan tahun lalu, bahkan anak Tio pernah bermain di rumah keluarga Rudyanto itu.
Namun, semakin ke sini, keluarga tersebut dinilainya semakin tertutup.

Kondisi Ekonomi
Kerabat satu keluarga tewas di Perumahan Citra Garden 1 Extension, Kalideres, Jakarta Barat membeberkan kondisi keuangan korban.
Menurut Ris Astuti, yang merupakan adik kandung korban RN, keluarganya yang tinggal di Kalideres itu bukan termasuk kalangan orang susah.
Karena itu Ris Astuti tak percaya jika keluarganya disebut meninggal karena kelaparan.
Hal tersebut ia ungkap ketika datang ke Polsek Kalideres didampingi suaminya, Handoyo, pada Sabtu 12 November 2022.
Ris menjelaskan dirinya jarang berkomunikasi dengan kakaknya tersebut.
Ia terakhir berkomunikasi sekitar 5 tahun yang lalu.
Baca juga: Satu Keluarga Tewas di Jakarta Barat karena Tak Makan 3 Minggu? Otot Mengecil, Mayat Dipenuhi Kapur
Baca juga: Inilah Identitas Jasad Satu Keluarga Tewas di Jakarta Barat, Hasil Autopsi & Waktu Kematian Terkuak
"Saya selaku adik korban saja jarang komunikasi apalagi sama orang lain. Korban terlalu tertutup," kata Ris kepada wartawan di Polsek Kalideres pada Sabtu (12/11/2022).
Ris biasanya hanya berkomunikasi ketika keduanya ada yang berulang tahun.
Ia juga mengaku tak memiliki masalah dengan RN tak memiliki masalah pribadi.
"Kami sering guyon lah ibarat kakak dan adik," tambahnya.
Sementara itu Handoyo, menambahkan keluarganya maupun keluarga RN tak mengalami kesulitan ekonomi.
"Keluarga saya itu tidak terlalu sulit. Jadi bukan karena kelaparan. Kemungkinan karena dia terlalu tertutup saja tidak berinteraksi kepada siapapun. Kalau memang dia kelaparan pasti dong bisa menghubungi keluarga," ujar Handoyo selaku ipar RM.

Tak Ada Tanda Kekerasan
Tim Forensik Polri baru memeriksa organ lambung dan otot dari korban tewasnya satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat.
Kepala Seksi Humas Polres Metro Jakarta Barat, Kompol Moch Taufik mengatakan tim forensik belum memeriksa organ lainnya selain yang disebutkan di atas.
"Sementara baru lambung sama otot ya. Untuk update terbarunya belum ada," katanya saat dihubungi TribunJakarta.com pada Sabtu (12/11/2022).
Baca juga: Kejanggalan Tewasnya 1 Keluarga di Jakarta, Rumah Tak Berantakan, Ada yang Wafat Sudah Lama: Copot
Pihaknya belum mendapatkan informasi lanjutan terkait pemeriksaan organ lain seperti hati atau limpa.
"Belum baru lambung. Belum ada informasi lagi tentang hati atau limpa," ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Pasma Royce mengatakan tak ada tanda-tanda kekerasan dalam tubuh keempat korban.
Namun, berdasarkan pemeriksaan tim dari dokter di RS Polri Kramat Jati, lambung keempat mayat ini tidak ada makanan sejak lama.

"Bahwa mayat ini tidak ada makan dan minum cukup lama. Karena dari otot-ototnya mengecil," katanya.
Pasma melanjutkan kematian dari masing-masing jenazah memiliki waktu yang berbeda-beda.
"Jadi itu bapaknya, ibunya, iparnya semuanya di waktu yang berbeda meninggalnya. Sehingga pembusukan masing-masing berbeda-beda," tambahnya.
Sebelumnya diberitakan, Satu keluarga di kompleks Citra Garden 1 Extension, Kalideres, Jakarta Barat, ditemukan tak bernyawa pada Kamis (10/11/2022) malam.
Polisi mengatakan penyebab kematian satu keluarga itu masih misterius.
Para korban berinisial RY (71), RN (68), DF (42) dan BG (69).
Barang Bukti di Lokasi
Sejumlah barang bukti ditemukan polisi di lokasi tewasnya satu keluarga di dalam rumah di kawasan Kalideres, Jakarta Barat.
Barang bukti yang ditemukan menjadi petunjuk polisi untuk bisa mengungkap kasus tersebut.
Kapolsek Kalideres AKP Syafri Wasdar membeberkan sejumlah barang bukti yang disita berupa telepon genggam hingga beberapa catatan.
Adapun catatan berisi struk belanjaan diduga milik para korban.
"Itu catatan biasa. Bon bekas dia belanja di (supermarket) Hari-Hari, itu sudah lama, tahun 2021," kata Syafri kepada wartawan, Sabtu (12/11/2022).
Selain itu, Syafri juga menemukan bedak bayi dan kapur barus dari rumah saat mengevakuasi empat jenazah itu.
Dari keterangan dari dokter, barang-barang itu biasa dipakai untuk menyamarkan bau tak sedap.
"Ditemukan ada beberapa bekas bedak bayi dan kapur barus, menurut dokter itu untuk menghilangkan bau," ungkapnya.
Namun, Syafri belum menjelaskan hubungan benda-benda itu dengan kematian korban.
Sebab, belum ada penjelasan dari dokter terkait waktu kematian para korban.
"Karena dokter belum mengatakan kematian itu kapan. Jadi belum tahu," tuturnya.
Artikel ini telah tayang di TribunNewsmaker.com
Berita Viral dan Berita Jatim lainnya