Satu Keluarga Tewas di Jakarta Barat
'Karma', Kesaksian Eks Ketua RT soal Tabiat Keluarga yang Tewas di Kalideres, Ayah Sakit Tak Diurus
Mundji kenal baik dengan sosok Tan Giok Tjin, ayah dari Rudyanto dan Budianto Gunawan, dua anggota dari empat anggota keluarga di Kalideres.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Sudarma Adi
"Anaknya enggak pernah ngurus. Anak kandung loh itu," tambahnya.
Dalam kesaksiannya, anak-anak Tan tak pernah bawa sang ayah ke RS atau tempat urut.
Tiba-tiba, Mundji mendapatkan kabar dari istri Tan bahwa Tan sudah meninggal.
"Kalau istrinya sakit karena mikirin suaminya kayaknya," katanya.
Baca juga: Anak dari Keluarga Tewas di Kalideres Hobi Baca Novel Kematian, Teman Kecil Bongkar Pergaulan: Sulit
Puluhan tahun berlalu, Mundji yang saat ini sudah tak jadi Ketua RT itu mendapatkan kabar bahwa satu keluarga yang pernah dekatnya itu tewas misterius di Perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat.
Penyebab di balik tewasnya satu keluarga itu masih menyisakan misteri.
Polisi masih melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut.
Mundji seketika terbersit dengan cerita perlakuan mereka terhadap orang tuanya itu.
"Kalau saya bilang ini meninggal karena durhaka sama keluarganya. Mereka orang yang berkecukupan enggak mungkin meninggal karena kelaparan. Bagi saya itu karma sama orang tua," pungkasnya.
Baca juga: Isi Sebenarnya Buku di Rumah Sekeluarga Tewas di Kalideres, Mengapa Tetangga Baru Sekarang Bersuara?
Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi menyebutkan bahwa tim gabungan telah berhasil mendapatkan titik terang dan motif kasus satu keluarga meninggal misterius di Kalideres.
"Kita memperoleh beberapa kemajuan atau titik terang penyelidikan ini salah satunya adalah misalnya terkait dengan motif," kata Hengki kepada wartawan di Perumahan Citra Garden Extension Blok AC5 Nomor 7, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, Rabu (16/11/2022) malam.
Kemudian dikatakan Hengki beberapa motif tewasnya satu keluarga di Kalideres tersebut juga sudah bisa dipatahkan.
"Kita bisa patahkan beberapa motif namun kita perlu pendalaman lagi. Dalam penyelidikan ini kami harus menentukan sebab kematian dan juga motif," sambungnya.
Baca juga: Akhirnya Bukti Keluarga yang Tewas di Kalideres Ikut Sekte Muncul? Polisi Bahas soal Buku dan Wasiat
Adapun menurut Hengki dalam penyelidikan kepolisian dalam kasus tewasnya satu keluarga di Kalideres melibatkan sejumlah pihak.
"Kita juga melibatkan Absifor yang akan mempelajari secara komprehensif terhadap empat jenazah. Khusus terkait dengan kedokteran forensik, selain kedokteran forensik dari Polri dari rumah sakit RS Susanto kita juga berkolaborasi dengan RSCM dari Universitas Indonesia," sambungnya.