Berita Surabaya
Wali Kota Eri Cahyadi Sebut Perbaikan Rutilahu di Surabaya Libatkan Ribuan Pekerja
Perbaikan rumah tidak layak huni (rutilahu) di Surabaya lewat program "Dandan Omah" sukses menyerap ribuan tenaga kerja.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Januar
Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Constantine Koloway
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Perbaikan rumah tidak layak huni (rutilahu) di Surabaya lewat program "Dandan Omah" sukses menyerap ribuan tenaga kerja.
Mengutip data Pemkot Surabaya, sebanyak 3.200 pekerja ikut serta dalam perbaikan 700 unit selama 2022 (hingga November).
"Total, ada lebih dari 3.200 pekerja terlibat menggarap rumah yang diperbaiki tahun ini," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Surabaya, Selasa (22/11/2022).
Bagi Cak Eri, program ini sebagai salah satu startegi pemberdayaan ekonomi warga melalui padat karya. Tak hanya berdaya secata ekonomi, warga juga terlibat secara langsung untuk mendukung kesejahteraan para tetangga.
Sehingga, program Dandan Omah selain berdampak kepada pemilik rumah, juga kepada ekonomi pekerjanya. Termasuk, para penjual bahan bangunan yang dekat dengan lokasi perbaikan rumah.
"Selain soal fungsi sosial untuk memperbaiki kualitas hidup warga dengan kehadiran rumah yang layak huni, program “Dandan Omah” juga bertujuan untuk pemberdayaan warga," kata Cak Eri.
"Sebab, program ini berbasis padat karya. Belum lagi ratusan pekerja di ratusan toko bangunan yang dilibatkan (secara tidak langsung)," katanya.
Tahun ini, Pemkot terus mengebut percepatan perbaikan Rutilahu. Saat ini, Pemkot masih menyisakan sekitar 200 unit hingga akhir tahun (target tahun 2022 mencapai 900 unit rumah).
Bagi rumah yang tuntas diperbaiki, proses penyerahan terus dilakukan secara bertahap. Di antaranya, Wali Kota datang secara langsung ke Kecamatan Tandes untuk memberikan secara simbolis kepasa perwakilan warga dengan berkeliling ke 6 lokasi, Senin (21/11/2022).
Rencananya, program Dandan Omah masih akan berlanjut tahun depan. "Tahun depan, Pemkot punya target memperbaiki jumlah yang lebih besar, 3.500 unit. Sehingga selain semakin banyak rumah yang nyaman, harapannya juga semakin banyak pekerja yang terserap," katanya.
Baca juga: Gubernur Khofifah Salurkan Berbagai Bantuan di Ponorogo, Mulai Rutilahu hingga Pengelolaan Sampah
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) Surabaya, Irvan Wahyudrajad menambahkan, para pekerja tergabung dalam Kelompok Teknis Perbaikan Rumah (KTPR). Mereka merekrut warga ber-KTP Surabaya.
Hingga saat ini, jumlah KTPR se - Kota Surabaya mencapai 155 kelompok. Seluruhnya, merupakan pekerja terlatih di bidang bangunan.
Sebelum para pekerja diturunkan, mereka telah mendapat pelatihan dari Pemkot Surabaya. Pemkot bekerjasama dengan Departemen Vokasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk memberikan beberapa pelatihan kepada para tukang atau tenaga teknis.
Ia mengakui, besarnya jumlah pekerja terlatih yang dibutuhkan menjadi tantangan pihaknya.