Gempa Cianjur
Kisah Korban Gempa Cianjur, Tidur Bareng Jenazah di Tenda Pengungsian, Tak Ada Air untuk Memandikan
Gempa Cianjur menyisakan kisah pilu bagi warga Cugenang. Di tenda pengungsian, mereka tidur bareng jenazah karena tak ada air bersih untuk memandikan.
TRIBUNJATIM.COM - Gempa Cianjur menyisakan kisah pilu bagi warga di desa Saremped dan Gasol, Kecamatan Cugenang.
Dalam tenda pengungsian, mereka terpaksa tidur bersama jenazah korban gempa yang dievakuasi oleh warga lokal.
Mayat tak langsung dikuburkan karena tidak ada air bersih untuk memandikannya.
Mau tak mau mereka bermalam bersama jenazah korban gempa.
Ya, para warga Desa Saremped dan Desa Gasol, Kecamatan Cugenang terpaksa tidur bersama 11 jenazah korban gempa di tenda pengunggsian.
Mereka tak bisa berbuat banyak, sebab lokasi mereka yang terisolir karena akses jalan yang tertutup longsoran akibat gempa.
Sehingga, mobil ambulans tak bisa membawa jenazah korban ke rumah sakit.
Hj Rosidah, salah seorang pengungsi menceritakan, ratusan rumah warga di desanya mengalami rusak parah akibat guncangan gempa.
Bahkan, warga harus membangun tenda seadanya dari terpal sebagai lokasi pengungsian.
Ada dua tenda yang dibangun oleh warga dari terpal seadanya.

Bahkan, salah satu terpal yang digunakan diambil dari bekas kegiatan kurban saat Idul Adha lalu.
Seiring berjalannya waktu, sejumlah jenazah mulai berhasil dievakuasi dari balik reruntungan bangunan yang ambruk.
Mereka pun terpaksa sebaris dengan 11 jenazah yang dibawa ke dalam tenda tersebut.
Rosidah mengatakan bahwa di tenda yang menjadi posko pengungsian tersebut sempat ditinggali 11 jenazah.
Ketika itu warga bingung mengurus jenazah yang meninggal dunia karena tertimbun bangunan roboh sehingga jenazah yang sudah dievakuasi ditaruh sementara di tenda pengungsian.