Berita Pamekasan
Laga Final Turnamen Voli di Pamekasan Diwarnai Kericuhan, Dipicu Protes ke Wasit hingga Insiden WO
Turnamen Bola Voli Dandim Cup 2022 yang digelar di lapangan Voli Kodim 0826 Pamekasan, Madura diwarnai kericuhan.
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Taufiqur Rohman
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Kuswanto Ferdian
TRIBUNJATIM.COM, PAMEKASAN - Turnamen Bola Voli Dandim Cup 2022 yang digelar di lapangan Voli Kodim 0826 Pamekasan, Madura dinyatakan selesai, Rabu (23/11/2022) kemarin.
Namun turnamen tersebut sewaktu perebutan juara 1 kategori putri menyisakan kericuhan.
Kericuhan itu terjadi saat tim putri dari klub Bahana melawan tim putri Voltin, Selasa (22/11/2022) malam.
Sewaktu pertandingan belum usai, para pemain dan pendukung kedua tim hampir saja terjadi bentrok.
Ini dipicu saat set ke empat pemain dari klub Bahana memprotes keputusan wasit yang menyatakan ada salah satu pemain dari klub tersebut menyentuh net.
Petang itu wasit memberikan angka terhadap tim Voltin.
Akibat insiden tersebut tim Bahana tidak mau melanjutkan pertandingan.
Sehingga tim bola voli Bahana dinyatakan kalah alias WO.
Sewaktu terjadi kericuhan, tim bola voli Voltin unggul 2 -1 dari tim Bahana.
Pasi Press Kodim 0826 Pamekasan, Kapten CBA Beni Purwanto mengatakan, sewaktu terjadi kericuhan itu, pihak Kodim Pamekasan hanya menengahi saja.
Ia tidak menginginkan ada kejadian negatif di kompetisi bola voli tersebut.
"Mudah-mudahan untuk kedepannya di final untuk pertandingan putra tidak terjadi yang demikian, aman, tentram, damai," kata Kapten CBA Beni Purwanto saat ditemui di lokasi.
Menurut dia, kompetisi bola voli Dandim Cup 2022 ini digelar untuk kepentingan masyarakat.
Cerita dia, kompetisi bola voli ini digelar karena pihak Kodim Pamekasan diminta oleh masyarakat untuk menggelar turnamen bola voli.
"Ya mudah-mudahan kita damai selalu," inginnya.
Pihaknya mengaku telah memberi nasihat terhadap tim putri Bahana.
Dugaan dia, terjadinya kericuhan itu ditengarai karena ego dan emosi.
"Kita tidak tahu juga. Tapi kita berusaha semaksimal mungkin dia mengalah alasan mengalah dari pimpinan klub."
"Semua dari kebijaksaan wasit sendiri juga, saya juga mendamaikan dan menentramkan supaya tidak ada hal yang tidak diinginkan," tegasnya.
Tak hanya itu, Kapten CBA Beni Purwanto juga menyayangkan terjadinya kericuhan dalam kompetisi bola voli ini.
"Malu sebenarnya apalagi daerah Kodim Pamekasan ini kami bangun untuk hiburan masyarakat."
"Mudah-mudahan tidak terulang lagi, kejadian seperti ini semoga jadi yang terakhir untuk Bahana," sesalnya.
Penuturan dia, untuk pemberian sanksi terhadap klub Bahana menjadi wewenang PBVSI Pamekasan.
"Kalau kita penyelenggara saja, kalau terjadi begitu ya kita coret saja. Kalau klub yang lain bisa diatur kenapa klub Bahana tidak. Sangat menyayangkan. Ya juara dua mau bagaimana lagi," tutupnya.
Ikuti berita seputar Pamekasan