Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Buntut Panjang Sidak Wali Kota Eri, Durasi Antrean Rekam Medis di RSUD Soewandhie Ikut Jadi Sorotan

Manajemen RSUD Soewandhie menindaklanjuti hasil sidak Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Senin (28/11/2022).

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Januar
TribunJatim.com/ Bobby Constantine Koloway
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menggelar sidak di sejumlah fasilitas pelayanan kesehatan, di antaranya di RSUD dr Soewandhie, Senin (28/11/2022). 

"Pelaksanaan kontrak kinerja segera. Di situ, berbunyi jumlah pasien yang daftar, berapa dokter yang melayani. Kemudian, sebelum poli buka, sudah ada rekam medis pasien terdata. Sehingga pelayanan bisa cepat," katanya.

Direktur RSUD Dr. Soewandhi dr. Billy Daniel Messakh memastikan seger menindaklanjuti instruksi wali kota. Ia menjelaskan, sistem antrean hingga tenaga kesehatan akan terus dioptimalkan.

Terkait masalah rekam medis yang dilakukan secara manual, pihaknya akan melakukan secara Elektronik-Rekam Medik (e-RM). "Memang kelemahan kita di e-RM. Harusnya sudah E, tapi kita belum ke situ," katanya.

"Yang jelas, ada beberapa pasien yang luput. Misalnya, dia antrean 28, ternyata pelayanan sudah 100 sekian. Statusnya ketlisut," katanya.

Melalui sistem elektronik, nantinya pelayanan akan lebih baik. "Nantinya, Catatan medisnya ada di e-RM nya dia. Nanti kita akan bikin," katanya.

Selama ini, sistem pendaftaran juga elektronik.

Sehingga, bisa memastikan jumlah pasien yang datang.

"Sebenarnya, saya sudah tahu jumlah pasien besok berapa. Nah, yang dimaksud Pak Eri, hari ini saya siapkan statusnya. Berkasnya sudah ada," katanya.

Namun, kemudian berjalan manual karena pasien poli tak datang secara disiplin. "Selama ini, sudah kita lakukan sebenarnya. Namun, 60 persen pasien nggak datang. Itu yang membuat kita berpikir, kecepatan kita sudah cukup karena punya 15 tenaga kesehatan. Tapi kayanya kita evaluasi lagi," lanjutnya.

Setelah adanya proses secara Elektronik, ia menargetkan sistem antrean berjalan cepat. "Standarnya, dia datang jam berapa (waktu ditentukan), 7 menit antrean," katanya.

Terkait dengan jumlah tenaga kesehatan, ia juga memastikan tenaga dokter cukup. Sekalipun, ia mengakui jumlahnya berkurang.

"Seharusnya 5 orang, salah satunya saya. Namun saya kan jadi struktural, 1 pensiun. Sekarang tinggal 3 orang. 1 dokter di operasi. 2 di poli. Ini sudah cukup, bisa operasi 5-6 orang satu hari," katanya.

 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved