Anak Bunuh Keluarga di Magelang
Organ Tubuh Keluarga di Magelang Terbakar 15 Menit Setelah Diracun, Hasil Autopsi Terungkap: Merah
DDS memberikan racun kepada keluarganya melalui minuman. Ternyata racun yang tewaskan sekeluarga di Magelang itu mematikan.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Arie Noer Rachmawati
"Sekitar 15 sampai 30 menit (durasi korban meninggal setelah mengkonsumsi minuman yang sudah dicampur racun," kata dr Sumy Hastry Purwanti saat menghadiri olah tempat kejadian perkara di rumah korban dan juga pelaku di Jalan Sudiro, No.2, Gang Durian, RT10/RW1, Dusun Prajenan, Desa Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Selasa (29/11/2022) siang.
"Organnya merah seperti terbakar," lanjutnya.
Terkait dengan jenis racun yang digunakan, menurut Sumy, saat ini tengah diperiksa oleh laboratorium forensik.
DDS sebelumnya sudah diamankan oleh polisi tak lama setelah polisi melakukan olah tempat kejadian perkara di lokasi penemuan mayat di Jalan Sudiro, No 2, Gang Durian, RT10/RW1, Dusun Prajenan, Desa Mertoyudan, Kabupaten Magelang.
Dari pemeriksaan maraton yang dilakukan oleh penyidik, DDS akhirnya mengakui semua perbuatannya yang menaruh racun di minuman teh hangat dan es kopi yang diminum para korban.
DDS mengaku sengaja menaruh racun di minuman karena sakit hati terhadap orang tua dan kakaknya.
Selama ini, DDS mengaku dibebani oleh keluarganya untuk membantu perekonomian keluarga setelah ayahnya pensiun.
Sementara kakaknya tidak dibebani untuk membantu perekonomian keluarga.
Baca juga: 2 Kali Si Anak Kedua di Magelang Coba Bunuh Keluarganya, Dipicu Rasa Terbebani, Nekat Pesan Racun
Plt Kapolresta Magelang AKBP Mochammad Sajarod Zakun mengatakan motif pembunuhan berencana yang dilakukan oleh DDS karena sakit hati.
Menurut Kapolres, sakit hati pelaku terhadap orang tua dan kakaknya ini bermula saat sang ayah memasuki masa pensiun sekitar dua bulan silam.
Otomatis pemasukan untuk keluarga hanya bersumber dari uang pensiun yang diterima oleh AA.
Sebab, DDS dan DK tidak bekerja.
Sementara kebutuhan keluarga cukup tinggi karena AA juga menderita sakit.
Uang pensiun tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengobatan AA.
Baca juga: Pesan Terakhir Ayah Keluarga di Magelang yang Tewas Diracun, Kerabat Curiga ke Anak Kedua, Overlap
Untuk memenuhi kebutuhan keluarga, DDS pun dibebani untuk membantu perekonomian keluarga.