Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Bocah 4 Tahun di Surabaya Tewas Mengambang dalam Sumur, Diduga Kepleset saat Main, Ayah Pilu: Takdir

Seorang bocah empat tahun tewas mengambang di dalam sumur di Surabaya. Penyebab kematiannya diduga terpeleset saat bermain.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Arie Noer Rachmawati
ISTIMEWA
Petugas BPBD Kota Surabaya mengecek sumur lokasi bocah 4 tahun yang tewas tenggelam, Jalan Wonosari Lor 5-B/8, Wonokusumo, Semampir, Surabaya, Kamis (1/12/2022). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Bocah laki-laki berinisial AVH berusia empat tahun ditemukan tewas mengambang di dalam sumur penampungan air di tengah permukiman warga Jalan Wonosari Lor 5-B/8, Wonokusumo, Semampir, Surabaya, Kamis (1/12/2022). 

Informasinya, tubuh korban yang mengapung dalam keadaan tak bergerak itu, ditemukan pertama kali oleh tetangga orangtua korban, Husni (47), saat hendak menimba air sumur untuk mencuci mobil, sekitar pukul 08.30 WIB

Husni yang meyakini itu tubuh seorang bocah balita, langsung meminta bantuan warga di sekitar area sumur tersebut. 

Saat diangkat ke bibir sumur, ternyata tubuh bocah itu merupakan AVH anak dari Krisdiana (32) yang rumahnya hanya berjarak sekitar empat meter di seberang depan agak menyerong ke kiri dari posisi lubang sumur tersebut berada. 

Kapolsek Semampir Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Kompol Nur Suhud mengatakan, korban sempat dievakuasi ke IGD RS Prima Husada. 

Meskipun telah mendapatkan penanganan medis secara intensif. 

Baca juga: Hilang 2 Hari, Korban Tenggelam di Sungai Ngasinan Trenggalek Akhirnya Ditemukan, Lihat Kondisinya

Nyawa korban tetap tidak dapat diselamatkan. 

"Sudah meninggal (saat pertama evakuasi)," ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, Kamis (1/12/2022). 

Korban ditemukan pertama kali oleh tetangga bernama Husni, yang kala itu hendak menimba air di dalam sumur untuk dipergunakan menyuci mobil. 

Menurut Suhud, korban ditemukan oleh saksi Husni pertama kali, setelah satu jam, korban bermain di luar rumah dan tak diketahui keberadaannya. 

"Kurang lebih ya satu jam. Main mainan di situ. Kemudian ada warga nyuci mobil lalu tahu (mayat)," jelasnya. 

Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan pemeriksaan sejumlah saksi termasuk orangtua korban. 

Insiden tersebut murni sebagai iinsiden kecelakaan. 

Korban ditengarai terpeleset saat bermain dari pinggiran bibir sumur tersebut. 

Baca juga: Panik Temannya Tenggelam saat Main di Waduk, Bocah di Lamongan Hanya Bisa Teriak Minta Tolong

"Iya dia main aja main di sumur kepleset," pungkasnya. 

Kemudian, menurut tetangga orangtua korban Agus Tri mengatakan, korban telah disemayamkan di rumah duka lalu di makamkan sekitar pukul 13.00 WIB. 

Ia mengaku, tidak mengetahui pasti bagaimana korban akhirnya bisa bermain di dekat bibir sumur tersebut tanpa pengawasan orangtua. 

Namun, semua warga atau para tetangga termasuk orangtua korban, baru mengetahui korban meninggal dunia tenggelam di sumur tersebut, saat Husni hendak mengambil air di dalam sumur. 

"Pihak keluarga di sana lebih lengkap. Saya kan mau kerja tadi, cuma tahu rame rame tadi. Dibawa ke RS enggak tertolong. Itu sumur lama. Hanya dipakai warga sekitar siram siram," ujarnya saat ditemui TribunJatim.com di depan rumahnya, yang bersebelahan sisi kanan dengan rumah orangtua korban. 

Hampir setiap hari, lanjut Agus Tri, korban diasuh oleh neneknya, dan saudara dari ibunda korban. 

Baca juga: Jenazah Kakek di Tuban yang Tenggelam di Bengawan Solo Sudah Ditemukan, Tersangkut

Hal tersebut dikarenakan ibunda korban harus mengajar di sebuah madrasah tsanawiyah (MTS) yang berlokasi di kawasan Kecamatan Semampir, Surabaya

"Iya ngajar di MTS tapi enggak tahu mana. Korban diasuh nenek dan saudaranya," pungkas Agus Tri. 

Sementara itu, ayahanda korban Agus yang memakai topi berwarna cokelat itu, enggan menyampaikan banyak hal terkait insiden kelabu pada pagi hari itu. 

Agus menganggap, insiden tersebut sebagai kecelakaan yang telah ditakdirkan sang Pencipta, dan hanya bisa diambil hikmahnya. 

"Sudah tidak ada kronologi apa-apa. Sudah takdir Tuhan, anak saya meninggal. Tadi pagi iya. Mohon maaf tidak ada kronologi apa apa. Iya legawa," ungkap Agus saat ditemui TribunJatim.com di rumahnya. 

Berita Surabaya lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved