Berita Gresik
Jumlah Pengeroyok Pedagang Nanas di Driyorejo Gresik Masih Simpang Siur, Polisi Buka Suara
Jumlah pelaku pengeroyokan pedagang nanas di Gresik bernama Eko Bayu Asmoro hingga tewas sempat simpang siur.
Penulis: Willy Abraham | Editor: Januar
Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Willy Abraham
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Jumlah pelaku pengeroyokan pedagang nanas di Driyorejo, Gresik bernama Eko Bayu Asmoro hingga tewas sempat simpang siur.
Polisi memastikan pada identifikasi awal, ada tujuh pelaku yang mengeroyok Eko hingga tewas.
Eko Bayu Asmoro dikeroyok para anggota pesilat hanya karena memakai kaus perguruan silat.
Meski sudah mengklarifikasi, pelakunya dengan bringas menghajar Eko seorang pedagang buah nanas yang sudah tiga bulan merantau, meninggalkan istrinya yang sedang hamil tua di Malo, Bojonegoro.
Eko babak belur, dihajar secara bergantian oleh lima pelaku yang ditetapkan sebagai tersangka AER berusia 33 tahun warga Desa Jejel, Ngimbang, Lamongan.
DNA masih 19 tahun warga Gadung, Driyorejo. M. Ake berusia 18 tahun warga Perum Griya Kencana Mojosarirejo, Driyorejo, ALS berusia 28 tahun warga Desa Gadung, Driyorejo dan AJP berusia 19 tahun warga Randegansari, Driyorejo.
Kemudian ada dua pelaku yang melarikan diri.
Atas nama Totok Sugiarto berusia 31 tahun asal Desa Babad, Kecamatan Kedungadem, Bojonegoro. Kemudian Ferdi Firmansyah berusia 21 tahun asal Desa Gadung, Driyorejo, Gresik.
"Yang teridentifikasi sementara masih 7 pelaku," kata Kasat Reskrim Polres Gresik Iptu Aldino Prima Wirdan kepada Tribun Jatim Network, Kamis (1/12/2022).
Disinggung mengenai jumlah pelaku yang disebut sebanyak 14 atau sembilan orang, Aldino sapaan akrabnya, hal itu keterangan dari saksi mata di TKP ada kelompok berbeda yang datang.
"Kalau yang kelompok tambahan belum bisa dipastikan, yang jelas sementara masih 7 pelaku. Lima orang sudah kita amankan dan dua orang masih dalam pengejaran," jelasnya.
Baca juga: Tampang 2 Pesilat yang Tewaskan Pedagang Nanas di Driyorejo Gresik, Kini Sembunyi di Luar Kota
Diketahui, Eko Bayu Asmoro baru tiga bulan ini hanya berjualan buah nanas di Pasar Gadung, Driyorejo. Dia berjualan di atas kendaraan roda tiga. Kerja kerasnya itu digunakan untuk biaya persalinan istrinya yang sedang hamil anak pertama dengan usia kandungan tujuh bulan.
Pupus sudah keinginan Eko melihat anak pertamanya lahir di dunia. Eko meninggal dunia di tempatnya merantau di Gresik, dengan luka di kepala akibat dihajar beramai-ramai oleh para pesilat.
Eko yang sudah meninggal dunia dengan kondisi babak belur. Ditinggalkan begitu saja oleh para pesilat. Pelakunya ada yang bersembunyi di rumah, bahkan kabur ke luar kota. Masih ada dua pelaku yang sudah kabur selama lebih dari dua pekan paska meninggalnya Eko Bayu Asmoro.
Kini, Eko telah dimakamkan di tempat asalnya. Sang istri akan membesarkan buah hatinya seorang diri. Sementara dua pesilat lain sibuk melarikan diri, lari dari tanggung jawabnya usai menghabisi nyawa korban.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com