Berita Gresik
Tampang 2 Pesilat yang Tewaskan Pedagang Nanas di Driyorejo Gresik, Kini Sembunyi di Luar Kota
Inilah wajah dua pesilat penganiya pedagang nanas di Gresik hingga tewas yang kabur ke luar kota dan diburu polisi.
Penulis: Willy Abraham | Editor: Januar
Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Willy Abraham
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Dua pesilat penganiaya pedagang buah nanas hingga tewas di Pasar Gadung, Driyorejo, Kabupaten Gresik, Jawa Timur ternyata kabur ke luar kota dan menjadi daftar pencarian orang alias DPO.
Mereka masih diburu Satreskrim Polres Gresik akibat ulahnya yang menyebabkan korban Eko Bayu Asmoro tewas.
Total ada tujuh pelaku penganiayaan pedagang nanas asal Dusun Kembangan, Desa Sumberejo RT 16/RW 08, Kecamatan Malo, Kabupaten Bojonegoro tersebut dan merenggut nyawanya.
Padahal, saat mengais rejeki di Gresik, Eko meninggalkan seorang istri yang tengah hamil tujuh bulan.
Dari tujuh pesilat yang ditetapkan sebagai tersangka, lima orang sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Sedangkan dua pelaku masih buron.
Diketahui, kedua pelaku yang statusnya DPO bernama Totok Sugiarto berusia 31 tahun asal Desa Babad, Kecamatan Kedungadem, Bojonegoro.
Kemudian Ferdi Firmansyah berusia 21 tahun asal Desa Gadung, Driyorejo, Gresik.
"Infonya mereka berdua kabur ke luar kota," ujar Kasat Reskrim Polres Gresik Iptu Aldino Prima Wirdan, Kamis (1/12/2022).
Sebelumnya, Kapolres Gresik AKBP Mochamad Nur Azis lima tersangka yang diamankan adalah AER berusia 33 tahun warga Desa Jejel, Ngimbang, Lamongan. DNA masih 19 tahun warga Gadung, Driyorejo.
Baca juga: Pedagang Nanas di Gresik Tewas Dikeroyok Pesilat, Buat Klarifikasi Lalu Dihajar Lagi,Kaos Jadi Sebab
Baca juga: Sosok 5 Pesilat yang Habisi Nyawa Pedagang Nanas di Driyorejo Gresik, Sempat Takut dan Kabur
M Ake berusia 18 tahun warga Perum Griya Kencana Mojosarirejo, Driyorejo, ALS berusia 28 tahun warga Desa Gadung, Driyorejo dan AJP berusia 19 tahun warga Randegansari, Driyorejo .
Mereka nekat menghabisi nyawa Eko, yang sehari-hari berjualan buah nanas di atas kendaraan roda tiga.
Sejauh ini pelakunya tujuh orang.
Para pelaku dalam kondisi mabuk lalu mengajak duel korban yang memakai kaos perguruan silat.