Berita Surabaya
Marak Gangster di Kalangan Pelajar, Dindik Jatim Minta Orangtua Perketat Pengawasan pada Anak
Aksi sekelompok remaja yang menamai dirinya gangster mulai meresahkan warga Surabaya beberapa pekan terakhir.
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Ndaru Wijayanto
Untuk diketahui, beberapa waktu lalu sebanyak tujuh anggota gangster bernama Team GukGuk telah ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi.
Dari hasil penyelidikan Polres Pelabuhan Tanjung Perak, diketahui motif dari aksi pelaku adalah agar terlihat eksis.
Melihat itu, Sugeng tak menyangkal dengan pengakuan para pelaku tersebut jika aksinya hanya sekedar untuk eksistensi.
Hanya saja, eksistensi yang ingin mereka wujudkan adalah eksistensi dalam bentuk sub kebudayaan menyimpang.
"Mereka ingin menunjukkan ke masyarakat bahwa meskipun masyarakat didominasi oleh kekuatan ekonomi kapitalis, namun mereka ada di masyarakat. Untuk menunjukkan eksistensi mereka dengan menggunakan sub kebudayaan menyimpang, yang berbentuk kekerasan. Kekerasan yang mereka pertontonkan merupakan bentuk resistensi terhadap kondisi masyarakat," paparnya.
Lebih lanjut disampaikan Sugeng, tawuran antar gangster merupakan fenomena tawuran yang melibatkan in group dan out group.
Dikatakannya, in group dan out group merupakan dua kelompok yang memiliki batas-batas yang tegas, seperti 'kita dan mereka'.
"Dalam in group mempunyai solidaritas kelompok yang kuat dan mengembangkan stereotipe terhadap kelompok lain. Anggota in group menganggap kelompoknya yang paling baik dan sempurna, sementara kelompok lain jelek, bahkan diberikan stereotipe yang bersifat negatif," urainya