Pembunuhan Brigadir J
Pemicu Dendam Ferdy Sambo ke Brigadir J Diungkap Kamaruddin Simanjuntak, Singgung soal 'Si Cantik'
Pemicu dendam Ferdy Sambo ke Brigadir J diungkap Kamaruddin Simanjuntak, singgung soal 'Si Cantik'.
Penulis: Alga | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM - Kamaruddin Simanjuntak selaku pengacara keluarga Brigadir J mengungkap siapa sosok wanita yang menangis di rumah Ferdy Sambo di Jalan Bangka, Kemang, Jakarta Selatan.
Sebelumnya Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E mengungkap soal sosok wanita misterius yang menangis di rumah Ferdy Sambo.
Bharada E mengatakannya saat menjadi saksi bagi terdakwa Ricky Rizal dan Kuat Maruf di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (30/11/2022).
Mengomentari hal tersebut, Kamaruddin Simanjuntak menyebut jika wanita yang menangis adalah sosok yang selama ini ia sebut Si Cantik.
Menurutnya, kejadian di Jalan Bangka juga menjadi pemicu dendam bagi Ferdy Sambo kepada Brigadir J.
Baca juga: Tulis Surat untuk Suami Putri Candrawathi, Syarifah Ima sampai Gemetaran: I Love You Pak Sambo
"Ferdy Sambo begitu benci kepada Yosua karena Yosua ini dianggap awalnya berpihak kepada Putri."
"Karena dia sebagai ajudan Putri ikut dianggap memberi tahu Si Cantik itu."
"Ketika mereka cari-cari sampai pakai senjata laras panjang di daerah Kemang itu," tutur Kamaruddin Siamanjuntak.
Seperti dilansir dari tayangan di kanal YouTube Metrotvnews, Sabtu (3/12/2022).
"Kemudian itulah yang masuk sampai ke rumah Bangka itu dan di sana juga si cantik itu juga ada yang menangis," ungkapnya.
Sejak kejadian itu, kata Kamaruddin Simanjuntak, Brigadir J juga mulai kerap mendapat ancaman dari Ferdy Sambo.
Lalu apakah Si Cantik yang dimaksud selama ini adalah yang diungkit Kamaruddin Simanjuntak?
"Salah satu, salah satunya itu adalah yang piala bergilir, yang wanita cokelat itu."
"Satu lagi yang nangis di rumah Bangka," kata Kamaruddin Simanjuntak menjawab pertanyaan host.
Kemudian Kamaruddin Simanjuntak pun menegaskan kalau Si Cantik yang ia maksud ini ada lebih dari satu orang.
"Ada lebih dari satu, satu itu yang berseragam cokelat itu yang disebut piala bergilir."
"Yang menginformasikan ke saya orang intelejen saya, jenderal juga dari Akpol 87," kata dia.
Ia pun menjelaskan hubungan Si Cantik ini dengan kematian Brigadir J.
"Hubungannya karena si PC ini kan sering mengajak ajudannya salah satu Yosua, dianggap dia memberi tahu keberadaan wanita ini."
"Padahal namanya ajudan, diperintah-perintahkan oleh PC, ya tentu dia mengikut," ungkapnya.
Baca juga: Syarifah Ima Nekat Ingin Jadi Istri Kedua Ferdy Sambo, Rela Gantikan Dipenjara, Si Fans: Saya Sayang
Hal itulah yang diduga sebagai pemicu Ferdy Sambo dendam kepada Brigadir J.
"Kemudian di situlah awal dendamnya FS, pertama di bulan Juni dia (Brigadir J) sudah sering diancam," tandasnya.
Tak hanya itu, Kamaruddin Simanjuntak juga menyebut kalau perencanaan pembunuhan terhadap Brigadir J sudah sejak jauh-jauh hari.
"Terbukti RR itu di Magelang dia sudah melucuti senjatanya Yosua, artinya perencanaan itu sudah mereka rencanakan jauh-jauh hari," bebernya.
"Kuat Ma'ruf juga mengancam Yosua dengan pisau, tapi pisaunya tidak dilucuti," beber Kamaruddin Simanjuntak.
Hal itu juga menurut dia sejalan dengan pernyataan Bharada E yang mengungkap pembicaraan Ricky Rizal yang ingin menabrakkan mobil yang ditumpangi Brigadir J.
"Nah, itu juga bersambung dengan keterangan rekan ini bahwa sebenarnya di jalan juga si Ricky Rizal bercerita kepada Bharada E."
"Bahwa dia hendak menabrakkan mobilnya di sebelah kiri. Setelah kejadian diceritakan itu kan. Artinya perencanaan itu sudah jauh," jelasnya.
Perencanaan tersebut kemudian dibuatkan skenarionya oleh Ferdy Sambo di Jakarta.
"Kemudian sampai di Jakarta juga mereka merencanakan lagi skenario itu di rumah Saguling."
"Kemudian apa yang direncanakan di Saguling itu juga yang diperankan Putri di rumah Duren Tiga."
"Artinya ini jauh sebelum pembunuhan itu sudah mereka rencanakan dengan sangat baik," terang Kamaruddin Simanjuntak.

Di sisi lain, tim pengacara Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi buka suara soal ucapan Bharada E terkait sosok wanita misterius tersebut.
Menurut Arman Hanis, pernyataan tersebut merupakan karangan dari mantan anak buah Ferdy Sambo tersebut.
"Terkait keterangan RE di persidangan, saya tegaskan keterangan itu tidak benar dan hanya karangan RE saja."
"Dan juga tidak ada dalam dakwaan klien kami," kata Arman Anis saat dihubungi, Jumat (2/12/2022).
Arman Anis membantahnya didasari karena Bharada E sendiri tidak berdinas di rumah pribadi Ferdy Sambo di Saguling.
Melainkan di rumah dinas Komplek Perumahan Polri, Duren Tiga.
Sehingga hal itu bertolak belakang dengan keterangan Bharada E yang mengaku berangkat dari rumah pribadi Saguling.
"Tidak benar, karena kalau RE tidak berdinas dia tidak di Saguling, tapi di rumah posko Duren Tiga," ujarnya.
Berita pembunuhan Brigadir J lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com