Berita Terpopuler
BERITA TERPOPULER JATIM: Dampak Erupsi Gunung Semeru - Daftar Nama Korban Kecelakaan Bus di Sarangan
3 Berita terpopuler Jatim hari ini, Senin (5/12/2022) di TribunJatim. Dampak erupsi Gunung Semeru hingga daftar nama korban kecelakaa bus di Sarangan.
TRIBUNJATIM.COM - Sepanjang hari Senin (05/2/2022). ada banyak peristiwa tejadi di Jawa Timur.
Segmen Berita Terpopuler kali ini akan merangkum beragam berita terpopuler Jatim hari ini yang terjadi di Jawa Timur berdasarkan liputan dari tim TribunJatim.com dan yang tengah viral.
Di minggu awal bulan Desember, Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, erupsi pada Minggu (4/12/2022), dengan kenaikan status dari semula Siaga (Level III) menjadi Awas (Level IV).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jatim mencatat, hingga Minggu malam, ada 2.219 warga yang mengungsi pasca-erupsi.
Mereka tersebar di 12 titik pengungsian, seperti di balai desa, rumah ibadah, gedung sekolah, lapangan, dan kantor kecamatan.
Luncuran awan panas guguran (APG) Gunung Semeru juga mengakibatkan Dusun Kajar Kuning di Desa Sumberwuluh, tertimbun material APG.
Meski demikian, para warga sudah dievakuasi dan kini menempati pos pengungsian yang disediakan pemerintah dan relawan.
Selain itu, pada Minggu, Jembatan Gladak Perak di Lumajang, Jawa Timur, juga ikut diterjang luncuran awan panas guguran Semeru.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyampaikan, update hingga Senin (5/12/2022) ini, erupsi kecil Gunung Semeru masih terjadi.
Selain itu, kegempaan Gunung Semeru juga tercatat masih tinggi, dengan status gunung dipastikan masih berada di level IV atau Awas.
PVMBG mengimbau masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 17 km dari puncak.
Masyarakat juga harus mewaspadai potensi APG, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Semeru.
Selanjutnya, ada kabar bus PO Semeru Putra Transindo yang mengangkut rombongan wisata asal Manyaran, Kota Semarang, mengalami kecelakaan di Jalan Raya Sarangan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur (Jatim), Minggu (4/12/2022) siang.
Kecelakaan itu pun menyebabkan tujuh orang meninggal dunia, di mana enam orang di antaranya warga RT 005 RW 002 Manyaran, Kota Semarang.
Karena itu, simak selengkapnya melalui ulasan berita terpopuler Jatim hari ini berikut ini!
1.Dampak Erupsi Gunung Semeru, Jembatan Bertumbangan, 2 Akses Jalan Lumajang-Malang Terputus

Akses utama Kabupaten Lumajang menuju Kabupaten Malang masih terputus.
Itu merupakan dampak dari erupsi Gunung Semeru.
Awan panas semeru merusak jembatan Gladak Perak permanen yang berada di Kecamatan Candipuro.
Jembatan tersebut sempat diperbaiki, namun erupsi lagi-lagi merusak kontruksi jembatan.
Jembatan Gladak Perak permanen menjadi akses utama yang menghubungkan Dusun Kamar Kajang, Kecamatan Candipuro dengan Kecamatan Pronojiwo dan Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang.
Sementara itu, Jembatan Gladak Perak Gantung terpantau tidak mengalami kerusakan.
Hanya saja kendaraan bermotor tidak bisa melalui jembatan gantung tersebut.
Warga masih bisa melewati jalur tersebut dengan berjalan kaki secara bergantian.
Sementara itu, awan panas semeru juga menggerus jembatan alternatif yang berada di Dusun Kajar Kuning, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.
Jembatan tersebut menjadi penghubung alternatif menuju Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang dan Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang.
Berdasarkan pantauan di lokasi Jembatan Dusun Kajar Kuning tertimbun material vulkanis sehingga tidak bisa dilewati kendaraan bermotor.
Polisi memasang garis polisi agar warga tidak nekat menembus jalur berbahaya tersebut.
2. Daftar Nama Korban Selamat Kecelakaan Maut Bus Wisata di Sarangan

Berikut daftar korban selamat dalam kecelakaan bus wisata di Sarangan, Magetan.
Diberitakan sebelumnya, kecelakaan maut terjadi di jalur Sarangan, Magetan, Jawa Timur, kemarin (04/12/2022).
Bus wisata yang berangkat dari Semarang terjun bebas ke jurang sedalam 30 meter di Magetan.
Tujuh orang tewas dalam insiden kecelakaan itu.
Baca juga: Kecelakaan Maut Bus Pariwisata Terjun ke Jurang di Sarangan, 7 Meninggal di TKP, Sopir Mengenaskan
Sementara itu untuk korban selamat berjumlah 22 penumpang dibawa ke Puskesmas Plaosan.
Salah seorang perawat di Puskesmas Plaosan, Dewi, mengatakan, korban yang dibawa ke Puskesmas Plaosan adalah yang mengalami luka ringan.
“Jumlah semua tadi ada 22 pasien yang dirawat di sini, kebanyakan luka ringan yang luka berat langsung dibawa ke RSUD Magetan,” ujarnya saat ditemui di Puskesmas Plaosan, Minggu (04/12/2022).
Seluruh korban di dua fasilitas kesehatan, diputuskan untuk dirujuk ke RSUD Sayidiman Magetan.
3. FOTO-FOTO Kondisi Gunung Semeru Pasca Erupsi, Warga Diimbau Tak Aktivitas Sejauh 17 Km dari Puncak

Gunung Semeru kembali erupsi mengeluarkan guguran awan panas pada Minggu (4/12/2022) dini hari.
Status Gunung Semeru pasca erupsi pun sempat dinyatakan level III siaga dan kini beralih menjadi level IV awas.
Mengutip dari keterangan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Kepala Pos Pantau Semeru, Liswanto menjelaskan guguran material awan panas Gunung Semeru mengudara dengan tinggi mencapai 1.500 meter.
Sumber awan panas berasal dari tumpukan material di ujung lidah lava, yang berada sekitar 800 meter dari puncak Kawah Jonggring Seloko.
Awan panas guguran tersebut berlangsung menerus dan hingga pukul 06.00 WIB.
"Jarak luncur telah mencapai 7 km dari puncak ke arah Besuk Kobokan," beber Liswanto.
Baca juga: Kini Jepang Cabut Status Tsunami Dampak Erupsi Semeru, Pakar Ingatkan 2 Patahan Aktif di Surabaya
Baca juga: Langit Kota Probolinggo Diselimuti Kabut Putih Dampak Awan Panas Semeru, Warga Diimbau Pakai Masker
Guguran awan panas juga dibarengi dengan catatan kegempaan vulkanis yang fluktuatif.
Terekam sebanyak delapan kali gempa letusan dan satu kali gempa awan panas guguran yang berlangsung hingga pukul 06.00 WIB.
Sementara itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyampaikan lima rekomendasi untuk semua pihak pasca kenaikan status Gunung Semeru.
Adapun lima rekomendasi tersebut dengan rincian.
1. Mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan oleh Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
2. Tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 17 km dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan.
Sebab, berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga 19 km.
---
Berita Jatim dan Berita Seleb lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com