Pembunuhan Brigadir J
Ada Tangis dalam 10 Menit Brigadir J dan Putri Berdua di Kamar, Tak Lama ART Susi Nangis Kencang
Ricky Rizal mengaku mendengar suara tangisan Putri Candrawathi saat Brigadir J dipanggil dan masuk ke kamar Putri hanya berdua saja.
Penulis: Ignatia | Editor: Sudarma Adi
Begitu dibaringkan, Putri disebut Kuat sempat menangis ketakutan.
Setelah itu, Putri meminta ponselnya untuk menelpon ajudan Sambo, Bripka Ricky Rizal.
"Hape mana hape? Ricky mana?" Kata Kuat mengingat ucapat Putri saat itu.
Kemudian Putri juga menyebut nama Yosua.
"Yosua sadis sekali," ujar Kuat menirukan kata-kata Putri.
Mendengar ucapan demikian, Kuat langsung menyarankan agar Putri melapor ke Ferdy Sambo.
"Setelah itu saya bilang 'Ibu harus lapor bapak',"
Kemudian dia pun meminta agar Susi menutup semua pintu Rumah Magelang pada saat itu.
"Saya bilang ke Susi tutup pintu semua," ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Brigadir J menjadi korban pembunuhan berencana yang diotaki Ferdy Sambo pada 8 Juli 2022 lalu.
Brigadir J tewas setelah dieksekusi di rumah dinas Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Dalam perkara ini Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bripka Ricky Rizal alias Bripka RR, Kuwat Maruf dan Bharada Richard Eliezer alias Bharada didakwa melakukan pembunuhan berencana.
Kelima terdakwa didakwa melanggar pasal 340 subsidair Pasal 338 KUHP juncto Pasal 55 ayat 1 ke (1) KUHP dengan ancaman maksimal hukuman mati.
Pihak Ferdy Sambo Cs mengakui perbuatan mereka ditengarai adanya pelecehan seksual yang dialami oleh Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo.
Berita lainnya seputar Pembunuhan Brigadir J