Terjawab Penyebab Prada Indra Dianiaya Senior hingga Tewas, 'Disiplin', Keluarga Memang Dibohongi?
Prada Indra bukan meninggal dunia karena dehidrasi, seperti yang disebutkan sebelumnya. Firasat keluarga benar.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM - Terkuak penyebab Prada Indra atau Muhammad Indra Wijaya dianiaya seniornya hingga tewas pada Sabtu (19/11/2022).
Firasat keluarga anggota Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) itu ternyata benar.
Prada Indra bukan meninggal dunia karena dehidrasi, seperti yang disebutkan sebelumnya.
Prada Indra disebut meninggal setelah menderita dehidrasi hebat karena terlalu lama berolahraga.
Baca juga: Terungkap Hasil Autopsi Prada Indra, Benar Akibat Pembinaan Senior? Organ Dalam sampai Rusak
Tapi, hasil visum mengungkap Prada Indra tewas karena kekerasan benda tumpul, hingga organ dalam berupa limpa mengalami kerusakan parah.
Pada akhirnya terungkap, sebelum kematiannya, Prada Indra dianiaya sejumlah seniornya dengan dalih pembinaan dispilin.
Pihak keluarga dan Komandan Polisi Militer (Danpom) sudah menerima hasil autopsi yang dilakukan pekan lalu, Minggu (20/11/2022).
Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tangerang telah menyerahkan hasil autopsi jenazah Prada Indra pada Kamis (1/12/2022).
Baca juga: 5 Fakta Kematian Prada Indra yang Dinilai Janggal : Mirip Kasus Brigadir Yosua dan Motif Pembinaan
Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispen AU) Marsma Indan Gilang Buldansyah mengatakan, dokumen resmi hasil autopsi itu diberikan secara bertahap setelah adanya penjelasan verbal dari pihak rumah sakit pada 28 November 2022.
"Setelah penyerahan dokumen visum, pihak keluarga yang diwakili pengacara melakukan pertemuan dengan Danpom Koopsud III selaku penyidik di Pospomau, Jakarta," kata Indan kepada Kompas.com, Minggu (4/12/2022).
Meski sempat menjadi polemik, dengan hasil otopsi yang didapatkan itu, dinyatakan Prada Indra meninggal dunia akibat kekerasan.
Tindakan kekerasan yang dilakukan senior-seniornya itu mengakibatkan kerusakan pada organ dalam Prada Indra.
"Berdasarkan hasil otopsi, meninggalnya Prada Indra Wijaya disebabkan oleh kekerasan (benda) tumpul pada perut yang menyebabkan kerusakan pada organ limpa," jelas Indan, dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com.

Setelah menerima dokumen hasil autopsi, pihak keluarga yang diwakili pengacara bertemu dengan Danpom Koopsud III selaku penyidik di Puspomau, Jakarta.
"Hasil visum yang diterima Pom Koopsud III selanjutnya akan dijadikan materi penyidikan," jelas Indan.
Penyidik juga akan memeriksa ahli dari dokter forensik RSUD Tangerang terkait hasil autopsi Prada Indra.
Baca juga: Pamit Terakhir Prada Indra Sebelum Meninggal, Sebut soal Senior, Pengamat Kaitkan Kasus Brigadir J
Sementara itu, keempat tersangka yang diduga melakukan kekerasan terhadap Prada Indra adalah seniornya.
Mereka berinisial Prada SL, Prada MS, Pratu DD, dan Pratu BG.
Kemudian, keempat tersangka tindak kekerasan terhadap Prada Indra saat ini resmi ditahan di POM Koopsud III Biak, Papua.
"Hingga saat ini, Pom Koopsud III telah menetapkan empat tersangka atas meninggalnya Prada M Indra Wijaya, keempatnya telah ditahan untuk proses pemeriksaan lebih lanjut," ujar Indan.
Keempat tersangka tak hanya menganiaya Pra Indra Wijaya hingga tewas.
Mereka juga menganiaya enam prajurit TNI AU yang merupakan teman satu angkatan Prada Indra.
Sebelumnya, kakak perempuan Prada Indra, Rika Wijaya (23), menuturkan ada kejanggalan pada kematian adiknya.
Keluarga awalnya menerima laporan bahwa Prada Indra meninggal karena dehidrasi berat setelah bermain futsal dari jam 20.00 WIT hingga 23.00 WIT.
Menurut Rika, keluarga memercayai alasan itu hingga jenazah Indra tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
Jenazah dimasukkan ke dalam peti yang digembok dan tidak bisa dibuka.
"Salah satu dari keluarga saya pada saat di Soekarno-hatta mendapatkan telepon dari satu anggota Koopsud III di Biak, bahwasanya adik saya ini harus langsung dibawa ke rumah duka, setelah itu langsung dimakamkan," ujar Rika, Rabu (23/11/2022).
Baca juga: Motif Pelaku Lakukan Pembinaan hingga Peti Jenazah Digembok, Ini 9 Kejanggalan Kematian Prada Indra
Keluarga yang curiga lalu membuka peti secara paksa dengan merusak gembok yang ada menggunakan palu.
Setelah peti berhasil dibuka, kecurigaan keluarga pun terjawab.
Keluarga mendapati kepala Prada Indra mengeluarkan darah.
"Kami buka kain kafannya mulai dari bagian kepala. Nah, mulai dari bagian kepala yang kami lihat adalah darah," ujar Rika.
Kondisi tersebut pun langsung membuat pihak keluarga yang menyaksikan langsung di rumah duka menangis histeris.
Pihak keluarga yang curiga dan merasa ada kejanggalan dengan kematian Prada Indra akhirnya meminta seluruh kain kafan dibuka.
Saat itu, keluarga kembali menemukan luka lebam dan diduga sayatan di bagian dada hingga perut almarhum.
"Di atas dada sendiri saya melihat ada luka antara goresan atau sayatan. Saya sendiri tidak bisa mendiagnosis karena dari hasil otopsi sendiri belum keluar," kata Rika.
Berita Prada Indra lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com