Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Tragedi Arema vs Persebaya

Kisah Ibu Korban Tragedi Stadion Kanjuruhan, Terobos Asap hingga Loncati Got demi Cari Anaknya

Air mata Cholifatul Nur tak terbendung lagi saat menceritakan kesaksian dirinya berada di Tragedi Kanjuruhan pada, 1 Oktober 2022.

Editor: Januar
TribunJatim.com, Lu'lu'ul Isnainiyah
Cholifatul Nur saat bercerita mencari anaknya yang tewas di Tragedi Kanjuruhan 

Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Lu'lu'ul Isnainiyah

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Air mata Cholifatul Nur tak terbendung lagi saat menceritakan kesaksian dirinya berada di Tragedi Stadion Kanjuruhan, Malan, pada, 1 Oktober 2022.

Bagaimana tidak, selain mengingat kejadian yang mencekam itu, ia juga mengingat anak semata wayangnya Jofan Farelino yang tewas dalam kejadian itu.

Perempuan yang biasa dipanggil Ifa itu bercerita bagaimana awal kali dirinya berada di stadion Kanjuruhan.

"Saat itu saya tidak nonton, saya dikabari sama teman, kalau anak saya pingsan di stadion Kanjuruhan. Saya langsung bergegas ke sana," terang Ifa.

Tanpa berpikir panjang, Ifa yang saat itu masih mengenakan pakaian tidur langsung menuju ke Stadion Kanjuruhan mengendarai sepeda motor.

Setibanya di parkiran, Ifa melihat kepulan asap tebal di sekitar stadion, di mana ia menduga jika asap tersebut berasal dari gas air mata.

Mengabaikan gas air mata, Ifa langsung bergegas masuk untuk mencari putranya tersebut.

Dia mengingat bagaimana suasana mencekam saat itu. Ia mendengar suara tembakan yang terus menerus berbunyi di dalam Stadion Kanjuruhan.

"Saya menerobos masuk, saya gak lewat jalan utama masuk Stadion Kanjuruhan, tapi saya langsung loncat lewat got, saat itu asap ada di mana-mana," ujar perempuan yang mengenakan kerudung hitam.

Di dalam stadion, Ifa meminta bantuan ke seseorang yang tidak ia ketahui. Ia meminta untuk diantarkan ke gate 7, di mana anaknya berada.

Ketika sampai di gate 7, Ifa tidak menemui anaknya. Ia mendapatkan informasi jika sang anak berada di ruang VIP, karena dalam keadaan sudah meninggal dunia.

Perjuangan Ifa tak berhenti di situ, ia pun kembali mencari bantuan dengan harapan anaknya bisa dilarikan ke rumah sakit terdekat.

"Akhirnya saya minta tolong ke TNI untuk bawa anak ke rumah sakit, saya mau memastikan anak ini benar-benar sudah tidak ada tau bagaimana," jelasnya dengan menyeka air mata yang mulai jatuh di pipi.

Ketika ia sudah memastikan sang anak telah tiada, Ifa pun membawa anaknya pulang ke rumah sekitar pukul 01.00 WIB.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved