Berita Banyuwangi
Kekerasan Perempuan dan Anak di Banyuwangi Menurun, Dinsos Apresiasi Korban yang Berani Buka Suara
Kasus kekerasan perempuan dan anak di Kabupaten Banyuwangi menurun tahun ini.
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Aflahul Abidin
TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI - Kasus kekerasan perempuan dan anak di Kabupaten Banyuwangi menurun tahun ini.
Data Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Banyuwangi mencatat, kasus kekerasan perempuan dan anak sebanyak 29 kasus.
Jumlah itu berdasarkan hasil rekapitulasi sepanjang Januari-Oktober 2022.
Kasus itu, kata dia, lebih sedikit ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya, yakni 38 kasus.
Kepala Dinsos PPKB Henik Setyorini mengatakan, kasus kekerasan perempuan dan anak didominasi oleh kekerasan dalam rumah tangga, pemerkosaan, pelecehan seksual, dan penelantaran.
Henik menyebut, jumlah yang tercatat adalah kasus-kasus yang muncul ke permukaan. Bukan tidak mungkin, terdapat kasus-kasus lain tak terungkap.
Baca juga: Ketua Umum KPAI Apresiasi Kinerja Hakim dan Jaksa Dalam Kasus Pendeta Cabul: Sangat Akurat
Maka dari itu, pihaknya mengapresiasi para korban yang berani buka suara sehingga kasus kekerasan perempuan dan anak bisa terungkap.
Pihaknya juga mendorong para korban untuk berani bersuara dan melapor ke petugas berwajib.
Dengan cara itu, kasus tersebut bisa ditangani lebih tepat. Korban bisa mendapat pendampingan. Sementara pelaku bisa diproses sesuai hukum yang berlaku.
"Ini menjadi atensi buat kami," kata dia.
Pemkab, kata Henik, juga berupaya untuk terus mencegah dan menangani masalah kekerasan perempuan dan anak hingga tuntas.
"Kami selalu berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait," sambung dia