Berita Jatim
Penyesalan Eks Napiter Umar Patek, Menangis Ingat Korban Bom Bali 1: Akan Saya Pertanggungjawabkan
Teroris yang satu ini dulu terkenal garang, ia pernah terlibat Bom Bali 1 yang menewaskan ratusan warga asing.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Januar
Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Hanif Manshuri
TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Teroris yang satu ini dulu terkenal garang, ia pernah terlibat Bom Bali 1 yang menewaskan ratusan warga asing.
Namanya Umar Patek, ia juga pernah menjadi buronan internasional, bahkan oleh Amerika Serikat. Kepala Umar Patek pernah dihargai 4 juta dolar oleh negara adi kuasa itu.
Umar Patek akhirnya diadili di negara Indonesia setelah tertangkap di luar negeri. Kini Umar Patek telah menghirup udara segar, bebas bersyarat setelah menjalani hukuman selama 11 tahun di Lapas.
Kepulangan Umar Patek disambut oleh Ketua Yayasan Lingkar Perdamaian (YLP), Ali Fauzi yang juga mantan teroris adik trio bomber Bali.
Saat melayani para awak media di komplek YLP Desa Tenggulun Kecamatan Solokuro, Umar Patek menangis saat mengingat korban Bom Bali I yang terjadi pada pada 12 Oktober 2002 di Sari Club dan Paddy's Bar, Kuta lalu.
Menurut Umar apa yang ia lakukan itu nantinya akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat.
Pria asal Pemalang, Jawa Tengah itu lantas ditenangkan oleh Ketua Yayasan Lingkar Perdamaian (YLP) Ali Fauzi yang saat itu berada di sampingnya dalam konprensi pers.
Ia pun meminta maaf pada keluarga keluarga Bom Bali 1 yang ada di Indonesia, utamanya di luar negeri.
Umar Patek mengaku, pada saat itu sebenarnya sudah menentang agar bom tersebut tidak diledakkan karena akan banyak nyawa manusia yang berjatuhan.
Namun bom Bali 1 tetap diledakkan hingga mengakibatkan 202 orang termasuk warga negara asing meninggal dunia.
Saat ia tiba di Bali, semua rencana sudah siap 90 persen, hingga akhirnya bom itu diledakkan oleh kelompoknya.
"Apapun dulu dan bangsa mereka, saya minta maaf dan saya juga minta maaf kepada warga Australia yang telah berdampak bom Bali 1 itu, saya memohon maaf itu semuanya," kata Umar Patek yang tak kuasa membendung air matanya.
Bahkan saat mengungkapkan permintaan maafnya, sempat terhenti, suaranya hilang karena tak kuasan menahan tangis.
Mendapati Umar Patek menangis, Ali Fauzi yang duduk di kiri Umar Patek juga terlihat berkaca-kaca.