Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Soal Bayi Tewas di Semolowaru Surabaya, Ada Fakta Baru Terungkap, Jejak Hubungan Sedarah Ditemukan?

Bayi itu diduga meninggal karena keracunan susu formula. Temuan tim medis susu formula yang diberikan kepada si bayi sudah basi.

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Januar
Unsplash
ILUSTRASI Bayi meninggal di Surabaya 

Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Tony Hermawan

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Tak ada kejahatan yang sempurna.

Serapat apapun menyembunyikan perbuatan keji dengan narasi-narasi kebohongan pasti akan terbongkar.

Kejahatan bisa terungkap dari hal-hal yang tak terduga.

Seperti kasus bayi tewas di Semolowaru Utara Gang 3 B, Kecamatan Sukolilo, Surabaya.

Di balik duka itu, ada jejak kriminalisasi hubungan sedarah (inses) antara ayah dan anak.

Mas Muchlis, pemuda yang aktif menjadi karang taruna wilayah kampung Semolowaru Utara, Selasa (13/12) sekira pukul 10.00, mendengar salah seorang warganya tutup usia.

Namun, saat itu ia merasa kebingungan. Sebab, kabar duka itu mengabarkan warga yang meninggal yakni seorang bayi perempuan umur 2 bulan yang rumahnya di pojok Gang 3 B.

Rumah itu setahunya dihuni seorang ibu paruh baya berinisial SM.

Nah, dua bulan terakhir setahunya SM tinggal bersama anak perempuannya, menantunya, dan cucu-cucunya.

Mereka adalah warga Semolowaru Utara yang baru pindah dari wilayah Keputih.

Sosok laki-laki dewasa satu-satunya di rumah itu yakni MN (45), menantu SM. MN punya tiga anak.

Pertama anak gadis sekitar umur 19 tahun, kedua laki-laki masih sekolah SMP, dan ketiga laki-laki umur sekitar 3 tahun.

"Setahuku gak ada warga bayi di situ. Tapi waktu dapat kabar duka gak curiga apa-apa. Aku langsung hubungi pak RT," katanya.

Muchlis dan Pak RTnya akhirnya mendatangi rumah MN. MN mengaku kepada Muchlis dan Pak RT bayi itu anak saudaranya. Dia dipasrahi untuk merawat.

Muchlis dan Pak RT waktu itu tak terlalu menggubris MN. Tindakan pertama Pak RT saat itu melaporkan kejadian tersebut ke Puskesmas Menur. Maksudnya, ingin meminta bantuan tenaga medis untuk memastikan kondisi bayi itu.

Bayi itu diduga meninggal karena keracunan susu formula. Temuan tim medis susu formula yang diberikan kepada si bayi sudah basi. Singkatnya, bayi itu semula diduga tewas karena keracunan.

Setelah bayi itu didiagnosa benar meninggal, MN kemudian diizinkan mengurus pemakaman. MN saat itu mulai kebingungan. Sebab, RT-nya memperingatkan MN bayi itu tidak bisa di TPU Semolowaru karena tidak terdaftar sebagai warga.

Muchlis dan RTnya kemudian mengantarkan MN bertemu Suwarti Lurah Semolowaru.

Di sana MN berusaha menego Suwarti supaya bayi itu dapat dimakamkan di TPU dekat rumahnya. Sampai-sampai MN sempat mengutarakan keinginannya jika tidak bisa dimakamkan di TPU Semolowaru, bayi itu supaya dapat dikebumikan di TPU Keputih.

"Alasannya karena 2 bulan lalu sempat mengurus akta kelahiran di sana. Saya tanya ke Lurah Keputih gak ada pengajuan akta lahir dari Pak Maryono. Kemudian, saya cek ke Dispenduk juga gak ada," kata Suwarti Lurah Semolowaru.

Lurah Suwarti akhirnya menanyai MN. MN kemudian jujur bahwa sebelumnya tak pernah mengurus dokumen akta kelahiran bayi itu. Nah, dari situ Suwarti merasa curiga terhadap MN.

Suwarti kemudian mengajak bicara empat mata dengan MN. Suwarti meminta jujur identitas jenazah bayi itu. Dari situ, terungkap bayi itu lahir dari hasil hubungan sedarah antara ayah dan anak.

"Dia ngaku khilaf. Mendengar itu, tubuh saya langsung merinding," ujarnya.

Suwarti kemudian melakukan kroscek. Anak MN dipanggil untuk mengatakan jujur apa yang tengah dialami. Gadis itu akhirnya mengaku bayi itu adalah buah hati dari hasil hubungan dengan ayahnya sendiri.

Menurut informasi yang berhasil dihimpun, MN mengungsikan anaknya selama hamil. Entah korban tinggal di mana. Yang jelas tidak tinggal serumah. Ada kabar MN selalu menjelaskan anaknya tengah dipondokkan tiap kali ada tetangga yang menanyakan keberadaan anaknya.

Kejadian itu akhirnya dilaporkan ke polisi. Maryono beserta keluarganya kini pun diperiksa Tim INAFIS Polrestabes Surabaya.

Baca juga: Selidiki Temuan Jenazah Bayi Laki-laki di Surabaya, Polisi Pelototi CCTV, Sosok Bersepeda Disorot

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved