Berita Entertainment
Otis Pamutih Meninggal Dunia di Hari Ulang Tahun ke-74, Sosok Pak RT 'Suami Suami Takut Istri'
Berikut tersaji profil dan biodata Otis Pamutih. Sosok aktor senior pemeran tokoh Pak RT atau Sarmili di Sitkom Suami Suami Takut Istri.
lihat foto
Kabar duka tersebut pun dibenarkan oleh Sumaisy Djaitov Yanda alias Bang Tigor.
Tigor menambahkan Otis meninggal dunia pada pukul 10.00 WIB.
Baca juga: Artis Cantik Hilang Ternyata Dihabisi Anak Sendiri, Jasad Dimasukkan Kulkas, Gegara Warisan Tanah?
"Iya betul (meninggal dunia)," kata Bang Tigor kepada awak media.
Untuk mengenang sang aktor senior, berikut tersaji profil dan biodata Otis Pamutih.
Biodata
- Nama Lengkap: Otis Pamutih
- Nama Panggilan: Babeh
- Tempat, Tanggal Lahir: Jakarta, 14 Desember 1946
- Agama: Islam
- Profesi: Aktor
- Instagram: @otis_pamutih
Karir Otis Pamutih
Sebagai aktor, namanya mulai dikenal saat memerankan karakter Sarmili atau Pak RT di sitkom Suami Suami Takut Istri produksi Multivision Plus yang ditayangkan di Trans TV tahun 2007-2010.
Saban episode selalu ada scene yang melibatkannya.
Seperti judulnya, sitkom Suami Suami Takut Istri mengisahkan para suami takut istri.
Baca juga: SOSOK Lyodra Ginting, Juara Indonesian Idol 2019 Sukses Raih Penghargaan Asia Artist Awards 2022
Para suami yang tinggal di Kompleks Mitari memiliki kesamaan, mereka di bawah dominasi istri masing-masing.
Perasaan "senasib sepenanggungan" ini tumbuh makin kuat, sehingga mereka membentuk aliansi tidak resmi bagi suami-suami yang takut istri ini.
Mereka saling mendukung dan mencela, saling menguatkan agar tidak lagi mau ditindas, walaupun sering kali sang pemberi nasihat justru masih takut istri juga.
Nah, Sarmili atau Pak RT yang diperankan Otis acap muncul sebagai pemberi nasihat untuk suami di kompleks tersebut.
Baca juga: SOSOK Umbaran Wibowo, Dulu Wartawan Kini Jadi Kapolsek Kradenan Blora, Viral di Media Sosial
Baca juga: SOSOK Go Yoon Jung, Naksu di Drama Korea Terbaru Alchemy of Souls 2, Sukses Gantikan Jung So Min?
Sebetulnya Pak RT sendiri takut istri. Hanya ia berusaha menutupi hal itu.
Para istri di kompleks perumahan tersebut juga membentuk perkumpulan yang sama. Mereka saling memberi dukungan agar tidak kehilangan kendali atas suami-suami mereka.
