Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Gresik

Pertandingan Futsal di Gresik Makan Korban, Seorang Suporter Siswa Tewas Terjatuh

Seorang pelajar terjatuh dari lantai dua di lapangan Wahana Ekspresi Pusponegoro (WEP), Jalan Jaksa Agung Suprapto - Gresik saat nonton Futsal

Penulis: Sugiyono | Editor: Januar
TribunJatim.com/ Sugiyono
SUPORTER - Tempat lokasi para suporter siswa SMK PGRI Gresik menonton pertandingan futsal antar pelajar di Gedung WEP II, Jalan Jaksa Agung Suprapto, Gresik, Jumat (16/12/2022). 

Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Sugiyono

TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Seorang pelajar terjatuh dari lantai dua di lapangan Wahana Ekspresi Pusponegoro (WEP), Jalan Jaksa Agung Suprapto, Gresik saat menonton pertandingan Futsal antar pelajar.

Akibatnya, korban meninggal dunia setelah dirawat di Rumah Sakit, Jumat (16/12/2022).

Dari informasi yang dihimpun, pelajar bernama Tegar Baihaqi Al Farist (15), siswa Kelas X SMK PGRI Gresik, warga Jalan Dr. Wahidin Sudiro Husodo, Kelurahan/Kecamatan Kebomas meninggal dunia usai di rawat saat terjatuh dari tribun lantai dua WEP II.

Saat itu korban sedang mendukung tim Futsal sekolahnya.

Saat itu, hari Kamis, (15/12/2022) sekitar pukul 18.40 WIB, saat pertandingan futsal antara SMK PGRI Gresik melawan Tim Futsal SMK Muhamadiyah 8 Gresik.

Dalam pertandingan tersebut berjalan dengan lancar dan masing-masing tim dihadiri supporter masing-masing.

Baca juga: Turnamen Futsal di Sampang Berujung Ricuh, Sesama Supporter Saling Baku Hantam

Saat pertandingan babak akhir, salah satu supporter dari Siswa SMK PGRI Gresik yang di tribun sebelah barat lantai dua terjatuh dari tribun penonton ke lantai dasar. Diperkirakan setinggi 2,5 meter.

Dengan adanya kejadian tersebut tim kesehatan Puskesmas Alun-Alun Gresik yang bertugas langsung membawa siswa tersebut ke Rumah Sakit Muhammadiyah Gresik di Jalan KH. Kholil untuk mendapat perawatan.

Kemudian, hari Jumat (16/12/2022) sekitar pukul 04.00 WIB, Tegar Baihaqi Al Farist dinyatakan meninggal dunia di Rumah Sakit Muhammadiyah Gresik.

Selanjutnya, jenazah dibawa ke rumah duka dan dimakamkan di pemakaman umum Kelurahan Kebomas sekitar pukul 9.00 WIB.

Kapolsek Gresik AKP Rahmat Triyanto membenarkan atas musibah kejadian kecelakaan pada suporter futsal antar siswa.

"Kejadianya kemarin Kamis di WEP, saat korban menonton pertandingan futsal antar pelajar dan kami masih penyelidikan," kata Rahmat.

Dari kejadian tersebut, penyidik Polsek Gresik langsung melakukan melakukan olah tempat kejadian perkara ( TKP) di WEP II.

Selanjutnya, penyidik akan memanggil para saksi. "Kami akan memanggil para saksi dan panitia penyelenggara untuk dimintai keterangan," katanya.

Baca juga: Tiga Keluarga Korban Tragedi Stadion Kanjuruhan Buat Laporan Baru Didampingi Aremania Menggugat

Saling Baku Hantam

Sebelumnya, kericuhan dalam pertandingan Futsal juga terjadi di Kabupaten Sampang, Madura  . 

Insiden baku hantam antar suporter mewarnai turnamen Futsal yang digelar oleh Club FMJ di Gor Indoor Jalan KH. Wahid Hasyim, Kecamatan/Kabupaten Sampang, (28/9/2022) sekitar 22.00 WIB.

Bahkan insiden tersebut viral di berbagai media sosial (Medsos), di mana kericuhan terjadi di dalam Gor Indoor dan melibatkan ratusan suporter.

Informasi yang berhasil dihimpun TribunMadura.com (grup TribunJatim.com), kericuhan itu terjadi pasca pertandingan di babak semi final antara Areti dari Kecamatan Omben, Sampang melawan Gun FC dari Kecamatan Kedungdung, Sampang dengan score akhir 1-0 dimenangkan Areti.

Ketua Asosiasi Futsal Kabupaten (AFKAB) Sampang Nawar membenarkan atas insiden itu, meski pada saat kehadiran dirinya sedang tidak ada di lokasi.

"Saya tidak hadir di lapangan karena ada acara keluarga di rumah, namun sekitar 23.00 wib, teman saya mengirim video atas kericuhan tersebut," ujarnya, Rabu (28/9/2022).

Sehingga pada keesokan harinya, Nawar menghubungi panitia dan setelah panjang lebar bercerita, hasilnya diduga kericuhan itu disebabkan adanya gesekan antara suporter ke dua belah pihak saat keluar dari gor indoor.

"Pintu keluar hanya ada satu, sedangkan jumlah suporter cukup banyak sehingga terjadilah gesekan, tribun sebelah timur ditempati oleh Areti dan tribun sebelah barat ditempati oleh Gun FC," terangnya.

"Saat terjadinya kericuhan tidak terarahkan, bahkan kaki menyayangkan operator sound system juga menjadi korban," imbuhnya.

Dengan adanya insiden ini, AFKAB memanggil empat tim yang akan bertanding di babak semi final untuk menandatangani surat pernyataan agar tidak ada lagi insiden memalukan tersebut.

"Tim sudah menyepakati dan peristiwa ini juga menjadi atensi pihak kepolisian, sehingga bila terulang kembali, tidak hanya tim akan didiskualifikasi melainkan pertandingan ini akan dihentikan tanpa adanya juara," tegasnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved