Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Bisnis

Realisasi Hilirisasi, Indo Nickel Industri Gandeng Pinggao Bangun Smelter Nikel di Luwu Timur

Penandatanganan kerjasama ini mengawali rangkaian pembangunan projek kerjasama pembangunan RKEF smelter nikel.

Editor: Sudarma Adi
ISTIMEWA/TRIBUNJATIM.COM
PT Indo Nickel Industri bekerjasama dengan Pinggao Group Company Limited, menandatangani pembangunan Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) Nickel Smelter Project Indonesia–Engineering Procurement and Construction Contract 

TRIBUNJATIM.COM - Upaya mewujudkan kemandirian di bidang industri, dan sebagai upaya merealisasikan hilirisasi, PT Indo Nickel Industri bekerjasama dengan Pinggao Group Company Limited, menandatangani pembangunan Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) Nickel Smelter Project Indonesia–Engineering Procurement and Construction Contract – untuk pembangunan proyek smelter nikel di Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

Penandatanganan kontrak dilakukan di Jakarta, Jumat (16/12) antara Direktur Utama PT Indo Nickel Industri (INI) Helmut Hermawan dengan Direktur Utama Pinggao Group Co. Ltd. Cao Mingxiang yang disaksikan oleh sejumlah pejabat dari pemerintah kabupaten setempat serta pimpinan DPRD Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

Menurut Helmut, penandatanganan kerjasama ini mengawali rangkaian pembangunan projek kerjasama pembangunan RKEF smelter nikel senilai lebih dari US$ 50 juta, untuk merealisasikan program hilirisasi dengan kapasitas 1 X 36 ribu KVA (setara 36 Mega Volt Ampere (MVA)).

Baca juga: Bisa Jadi Produsen Mobil Listrik Terbesar, Pengusaha ini Nilai RI Perlu Garap Hilirisasi Nikel

Setelah penandatanganan, diharapkan akan dilakukan proses peletakan batu pertama (ground breaking) proyek, yang akan dilakukan di bulan Desember ini, atau selambat-lambatnya pada Januari 2023.

Diharapkan proses konstruksi pembangunan smelter akan berlangsung selama 18 bulan setelahnya.

“Dalam upaya mendukung program hilirisasi yang dicanangkan pemerintah, kami tidak hanya membuka tambang nikel di Malili, Luwu Timur saja, namun saat ini kami membangun smelter menggandeng kerjasama dengan pihak investor Pinggao Co. Ltd. yang telah berpengalaman di bidang industri elektrik sejak tahun 1970,” papar Helmut, dalam keterangan tertulis, Jumat (16/12/2022).

Baca juga: Garap Tambang Nikel, CLM Punya 89 Persen Karyawan Lokal dan Beri Kontribusi ke Masyarakat Daerah

Dengan menggandeng Pinggao Group selaku perusahaaan kontraktor Engineering Procurement and Construction (EPC), maka nantinya biji nikel (nickel ore) yang selama ini ditambang di Malili, akan langsung diolah menjadi Feronikel dengan kadar Nikel (Ni) 10 persen sampai 12 persen dengan kapasitas 64 ribu ton Feronikel setiap tahunnya.

Saat menyampaikan sambutannya, Cao Mingxiang menyampaikan terima kasih dan penghargaannya, baik kepada pemerintah lokal setempat yang sudah mendukung pembangunan smelter, terutama kepada kepercayaan PT INI, yang telah memilih Pinggao Group selaku perusahaan kontraktor EPC dalam proyek kerjasama.

Pinggao Group merupakan anak perusahaan China Electric Equipment Group Co. Ltd., yang didirikan tahun 1970.

Salah satu anak perusahaannya yang telah terdaftar di bursa dan menjadi perusahaan terbuka (listed company) yakni Pinggao Electric.

Selain menjadi perusahaan perlengkapan elektrik terkemuka di Tiongkok, di dunia perusahaaan tersebut memimpin dalam penguasaan riset dan pengembangan (litbang/R&D), serta pemimpin industri dalam penyediaan sistem solusi integrasi energi.

Pinggao Group International Engineering Co. Ltd, sebagai bagian utama Pinggao Group, yang membawa bisnisnya ke luar negeri selama beberapa tahun terakhir.

Sejak 2013, perusahaan telah mengimplementasikan inisiatif “One Belt, One Road,” dan telah menuntaskan total pekerjaan EPC dan kontrak ekspor senilai lebih dari US$2.770 juta.

Mesin-mesin Pinggao dan perlengkapannya diekspor ke lebih dari 60 negara, termasuk Italia, Spanyol, Brazil, Bangladesh, Vietnam, dan Thailand.

Proyek EPC terutama didistribusikan di Polandia, Nepal, Laos, Pakistan, Kamboja, dan Ethiopia.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved