Berita Viral
Beli Nasi Padang, Pria Kaget saat Disuruh Bayar Rp275 Ribu Ternyata Gegara Isian, Curhatannya Viral
Penjual di warung padahal sudah mengingatkan pria tersebut bahwa harga isian tersebut akan mahal.
Penulis: Alga | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM - Curhatan seorang pembeli yang harus membayar sampai Rp275 ribu hanya untuk satu porsi nasi Padang, viral di media sosial.
Melansir Tribun Jateng, hal itu diketahui dari postingan di Facebook pada Rabu (14/12/2022) lalu.
Seorang pelanggan bernama Iluv Ben Ten mengatakan, dia membeli makanan mahal.
Tepatnya beberapa hari yang lalu dari sebuah warung padang di Bedok Food Centre.
Iluv memesan telur ikan, tahu, dan sambal goreng dengan nasi.
Baca juga: Gagal Jadi Pengantin, Pria Ikhlas Seserahan Mahal Puluhan Juta Jadi Rebutan, Dior hingga Chanel
Peristiwa tersebut terjadi di Rumah Makan Padang Singapura.
Penjual di warung sudah mengingatkan Iluv Ben Ten bahwa harga telur ikan tersebut mahal.
Dalam benak Iluv Ben Ten, harga ikan telur paling mahal mungkin hanya sekitar seratus ribu.
Ketika Mothership.sg menghubunginya, dia mengklarifikasi bahwa dia tidak mengetahui rincian harga barang tersebut.
Ia juga tidak bertanya kepada penjual lapak saat itu.
Iluv Ben Ten memberi tahu Mothership bahwa dia memperkirakan harga makanan antara S$ 10 dan S$ 15 atau sekitar Rp150 ribu.
Pasalnya wanita di kios telah memperingatkannya bahwa telur ikan 'akan mahal'.
"Tapi sayangnya itu jauh dari apa yang saya harapkan," tambahnya.
Iluv terkejut, ia harus membayar S$ 15 atau setara Rp 275 ribu.
Namun karena nasi tersebut sudah terlanjur dibungkus, ia tidak enak hati jika harus membatalkannya.
Ia juga menjelaskan jika sedang terburu-buru.
Ia mengaku tidak punya banyak waktu untuk membeli makan siang.
"Itu satu-satunya toko yang tidak antri, makanya saya ke sana untuk memesan," ujarnya.
Dalam komentarnya, pria tersebut mengatakan dia tidak ingin membuat keributan lebih jauh.
"Karena dia sudah membungkus makanan, tidak baik memintanya untuk mengembalikannya, jadi saya hanya membayar dan pergi," jelas Iluv Ben Ten.

Pada 2021, pernah viral unggahan video TikTok seorang wisatawan mengeluh harga pecel lele mahal di jalanan Malioboro, Yogyakarta.
Akibat video viral ini, Paguyuban Lesehan Malam Malioboro (PPLM) ancam gugat wisatawan yang ada di video.
PPLM menilai, apa yang dilakukan wisatawan tersebut sudah merugikan pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Malioboro.
Ancaman gugatan ini dibenarkan oleh Ketua PPLM, Sukidi.
Ia geram lantaran dalam video tersebut, si wisatawan mengaku dirinya sedang berada di Malioboro.
Sementara Sukidi meyakini, penjual pecel lele yang memberikan harga mahal bertempat di Jalan Perwakilan (selatan gedung DPRD DIY).
Atas unggahan itulah, ia dan beberapa teman pedagang lesehan di Malioboro merasa dirugikan.
"Teman-teman merasa dirugikan dengan statement mbaknya yang pengin viral itu mungkin."
"Teman-teman berencana kalau tidak segera ditarik atau klarifikasi, akan kita gugat balik karena mencemarkan nama Malioboro."
"Itu di luar Malioboro, tetapi yang disebut di Malioboro," katanya, kepada Tribun Jogja, Jumat (28/5/2021).
Baca juga: Viral Seporsi Nasi Pecel di Jalan Dhoho Kediri Rp 45.000, Warganet: Tanya Dulu, Supaya Tidak Kecewa
Ia menambahkan, dirinya ingin menegaskan semua pedagang lesehan di kawasan Malioboro sudah mencantumkan harga makanan.
Pihaknya juga menekankan, selama ini koordinasi para anggota PPLM dengan Pemkot Yogyakarta sudah berjalan baik, terutama terkait kesepakatan harga.
"Teman-teman bisa bantu kami. Itu kejadian di sirip-sirip Malioboro. Kami yang di Malioboro dikelola oleh UPT dan ada koordinasi," tegasnya.
Karena merasa dirugikan, para anggota PPLM itu berencana untuk menggugat perempuan yang ada di dalam video TikTok tersebut, apabila tidak memberi klarifikasi terbuka kepada masyarakat umum.
"Teman-teman sudah punya rencana, klarifikasi dia (perempuan dalam video viral) mau tak gugat."
"Karena sudah mencemarkan Malioboro, sampai Pak Wali turun tangan kok," pungkasnya.
Diketahui, menurut pengakuan perempuan dalam video, harga pecel lele mahal dibanderol sampai Rp37 ribu.
Dengan rincian, Rp20 ribu untuk seporsi lele, Rp7 ribu nasi putih, serta Rp10 ribu untuk lalapan di sebuah warung lesehan.
"Gua enggak mau nyebut lah, pokoknya di deretan ini, kenapa kapitalis banget, halo?"
"Jadi, buat kalian, viewer gue orang Yogya, coba kasih tahu, kenapa makan di daerah sini tuh harganya suka tak sesuai?," ujarnya.

Setelah video tersebut viral, Pemkot Yogyakarta bersama paguyuban pedagang Forum Komunikasi dan Koodinasi Perwakilan (FKPP) telah melakukan penelusuran.
Setelah dilakukan penelusuran, pedagang yang menjual pecel lele dengan harga tak wajar itu akhirnya ditemukan.
Paguyuban di Jalan Perwakilan kawasan Maliboro akhirnya menemukan pedagang yang menjual harga pecel lele dengan tak wajar.
Ketua FKKP, Adi Kusuma mengatakan, pedagang tersebut merupakan orang baru.
"Perihal video viral yang menyangkut PKL pecel lele yang ada di Perwakilan (nama jalan), kami menyatakan bahwa memang sudah kami temukan oknum PKL tersebut."
"Tetapi saya nyatakan oknum tersebut belum masuk dalam paguyuban kami, karena oknum tersebut ternyata adalah pemilik baru dari pemilik lama yang baru dialihkan," katanya melalui keterangan tertulis yang diterima Tribun Jogja, Kamis (27/5/2021).

Menurut Adi, pedagang tersebut baru berjualan di Jalan Perwakilan sekitar dua bulan.
Pedagang tersebut membeli lapak dari pedagang sebelumnya yang tidak mampu mengelola usahanya karena pandemi Covid-19.
Kepada Adi, si pedagang mengaku tidak mengetahui bahwa ada paguyuban pedagang di Jalan Perwakilan, sehingga alih lapak tersebut juga tidak dikoordinasikan.
"Tetapi atas adanya video viral yang menyangkut oknum tersebut, kami dari paguyuban sudah berkoordinasi dengan kemantren, kelurahan, serta pihak terkait untuk merespons kritik wisatawan tersebut."
Atas kejadian yang viral, FKPP sudah melakukan peninjauan langsung ke lokasi.
FKPP juga melakukan tindakan tegas dengan beri sanksi penjual pecel lele serta akan dilaksanakan penyuluhan ketertiban.
Selain itu oknum tersebut telah bersedia menerima sanksi dan segala pembinaan dari pihaknya.
"Agar tidak terulang lagi kejadian serupa, kami dalam waktu dekat akan melakukan pendataan ulang di wilayah tersebut dan kami akan adakan penyuluhan ketertiban untuk semua PKL yang ada di Perwakilan," katanya.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com