Tujuh Tips Mau Siapkan Biaya Persalinan Sejak Dini, Mulai Positif Hamil Hingga Pemberian ASI
Mahalnya biaya persalinan baik secara normal maupun caesar diperlukan perencanaan biaya yang akan dikeluarkan.
TRIBUNJATIM.COM - Berbicara kehamilan tentu akan terkait dengan biaya persalinan. Biaya persalinan di Indonesia tidak dibilang murah, baik itu persalinan secara normal maupun operasi caesar, sehingga diperlukan perencanaan biaya yang akan dikeluarkan.
Memang ketika bersalin secara normal maka biayanya akan lebih murah jika harus operasi. Namun mereka juga harus mempersiapkan biaya darurat jika persalinan mengalami kendala dan harus melakukan operai caesar yang biaya tergolong mahal.
Selama hamil tentunya kamu akan mengeluarkan banyak biaya, dari biaya pemeriksaan rutin, biaya USG, biaya peralatan setelah bayi lahir, kebutuhan baju bayi, hingga biaya kelahiran bayi. Selain itu, tidak diketahui apakah bayi baru lahir membutuhkan perawatan intensif atau tidak.
Biaya persalinan setiap negara tentu memiliki nilai yang berbeda, begitu juga dengan biaya tenaga kesehatan yang menanganinya, baik itu, dokter maupun bidan. Dari latar belakang tersebut tentu kamu harus mulai mengumpulkan uang untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut tujuh tips untuk mempersiapkan biaya persalinan, diantaranya adalah:
1. Segera Siapkan Setelah Positif Hamil
Setelah tes kehamilan positif, maka langkah yang harus kamu dan suami lakukan adalah menabung uang. Kamu memiliki waktu sembilan bulan untuk mengumpulkan biaya persalinan. Kamu dapat membaginya dalam tiga kategori, seperti:
Pra persalinan: termasuk biaya untuk pemeriksaan pranatal berkelanjutan, biaya USG, obat-obatan dan vitamin, latihan yoga pranatal atau kehamilan, dan baby shower.
Biaya persalinan: meliputi biaya tindakan medis, obat-obatan, infus dan perawatan selama rawat inap.
Pasca persalinan: termasuk biaya vaksinasi dan upacara keagamaan seperti aqiqah. Persiapkan harga yang paling ampuh dan bahkan mencapai skala penuh untuk operasi caesar. Karena bisa jadi keinginan untuk memiliki anak secara normal tidak dapat terpenuhi karena beberapa alasan medis.
2. Manfaatkan Asuransi atau BPJS
Jika kamu atau pasangan merupakan seorang karyawan perusahaan, maka kamu akan menerima tunjangan berupa asuransi kesehatan. Cari tahu apakah itu mencakup biaya perawatan pranatal dan postnatal? Jika iya, maka berapa platfon yang disediakan.
Perusahaan biasanya menawarkan kelas yang dibutuhkan pasien dan kisaran harga yang bisa digunakan. Jika kamu dan suami menginginkan standar yang lebih tinggi, bersiaplah menanggung selisih biaya, mulai dari selisih biaya kamar, biaya persalinan, dan biaya dokter.
Jika tidak memiliki asuransi kesehatan, kamu bisa memanfaatkan lembaga BPJS milik pemerintah, lho! BPJS telah membantu banyak ibu hamil untuk menekan biaya persalinan dan gratis. Proses ini panjang dan tidak nyaman karena orang tersebut harus berobat terlebih dahulu ke layanan kesehatan tingkat 1 yaitu puskesmas atau rumah sakit. Jika ada indikasi medis yang memerlukan penanganan lebih lanjut, kamu akan menerima surat rujukan rumah sakit.
Rumah sakit rujukan pun tidak sesuai dengan keinginanmu karena ada berbagai jenis rumah sakit. Kamu akan diarahkan terlebih dahulu ke jenis rumah sakit yang paling rendah, seperti RSUD. Jika rumah sakit tidak dapat menanganinya, maka kamu akan dibawa ke rumah sakit tingkat yang lebih tinggi.
3. Lakukan Survei Tempat Persalinan
Kamu harus melakukan beberapa survei untuk mengetahui tempat persalinan yang baik, dan cari tahu berapa biaya yang dibutuhkan untuk sebuah persalinan. Kamu harus menabung untuk membiayai kelahiran pada rumah sakit yang menurut kamu terbaik.
Disana kamu bisa bertanya sedetail mungkin terkait dengan biaya persalinan. Hal ini sangat membantu dalam menentukan berapa budget yang perlu kamu siapkan.
4. Pertimbangkan Investasi Jangka Pendek
Dari pada menabung di bank, lebih baik simpan gajinya dalam bentuk deposito. Deposito tidak dapat dibayar sebelum jatuh tempo, jadi sebaiknya kamu mengumpulkan uang dan tidak menggunakannya untuk tujuan selain darurat.
Kamu dapat memilih untuk menyimpan deposito dengan jangka waktu 1 bulan, 3 bulan hingga 6 bulan. Kini banyak bank yang memberikan kemudahan untuk membuka deposit melalui mobile banking atau internet banking yang sering kamu gunakan sehari-hari.
Selain deposito, kamu juga bisa memilih berinvestasi di reksa dana jangka pendek dan pasar uang yang risikonya rendah.
5. Hemat Uang dan Tentukan Prioritas
Jika saat ini kamu tidak memiliki uang sama sekali? Maka, sekarang adalah waktu yang sangat penting untuk mengumpulkan rupiah demi rupiah untuk membiayai persalinan nanti. Kamu harus mulai memprioritaskan dan mendorong cara hidup untuk tidak terlalu egois.
Jika kamu sebelumnya sering makan bersama pasangan, kini lebih baik memasak bersama di rumah. Cobalah untuk mengurangi biaya hidup kamu hingga 20 persen. Tidak sulit jika niat dan keinginan untuk melahirkan dengan tenang dan damai sangatlah penting.
Hilangkan pengeluaran yang tidak perlu seperti mengadakan baby shower. Layanan ini tidak diperlukan dan dapat dihapus jika Anda tidak memiliki cukup uang.
6. Beli Peralatan yang Benar-Benar Dibutuhkan
Saat kamu baru pertama kali hamil, tentunya semua ibu akan dengan senang hati mempersiapkan kelahiran buah hati. Ada banyak hal yang tidak perlu kamu beli segera dan menambah anggaran.
Selama kamu menabung untuk pengeluaran bayi, jangan tergoda untuk membeli aksesoris bayi yang mahal seperti boks bayi, stroller, dan bouncer. Beli kebutuhan pokok, seperti baju bayi, pakaian, gendongan, bedong, selimut, sarung tangan, kaus kaki, dan popok.
Kebutuhan anak di bawah umur lainnya mungkin sering termasuk hadiah dari kerabat dan kerabat setelah lahir. Kamu bisa berdiskusi dengan orang tersayang apa yang kamu inginkan agar tidak ada kado berupa barang yang sama.
7. Berikan ASI Ekslusif
Berikan ASI eksklusif hingga usia 6 bulan dan lanjutkan hingga usia 2 tahun seperti yang direkomendasikan oleh profesional kesehatan. Bukan tanpa alasan, ASI saja merupakan makanan terbaik yang mengandung banyak nutrisi sehat yang penting untuk perkembangan otak dan fisik bayi.
ASI adalah anugerah Tuhan untuk semua ibu. Meskipun tidak semua ibu dapat memberikan ASI eksklusif karena alasan kesehatan, sebagian besar ibu dapat memberikan ASI yang cukup untuk bayinya. Hanya menyusui yang dapat membantu ibu secara finansial karena tidak memerlukan biaya, sedangkan ibu yang tidak dapat menyusui akan membayar susu hingga Rp 500.000 per bulan.
Jika kamu hanya bisa menyusui bayi selama enam bulan, berarti kamu telah menghemat Rp 3 juta yang bisa digunakan untuk hal lain.
Lantas bagaimana solusinya jika uang yang kamu kumpulkan ternyata masih kurang untuk biaya persalinan yang tidak normal sehingga diperlukan tidak operasi caesar? Salah satu yang dapat kamu lakukan adalah mengajukan pinjaman.
Biasanya kamu akan mencari pinjaman kepada keluarga, teman, saudara atau pun kerabat. Tetapi cara ini terkadang tidak berhasil, karena mereka juga memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi. Salah satunya jalan adalah dengan mengajukan pinjaman pada BFI Finance.
Disana kamu bisa mengajukan pinjaman jaminan BPKB mobil atau bisa juga dengan pinjaman jaminan BPKB motor. Dengan proses yang mudah dan cepat, ditambah bunga yang bersaing, maka kebutuhan biaya persalinan dapat diatasi.